Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyematkan notasi khusus “E” kepada perusahaan tercatat yang mencatat ekuitas negatif di laporan keuangannya. Notasi E itu sudah disematkan kepada 33 perusahaan tercatat atau emiten.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, emiten dengan ekuitas negatif berarti mencatat kerugian besar.
"Hal ini berarti emiten tersebut mencatatkan kerugian yang fantastis dan kerugian tersebut lebih besar dari pada setoran modal,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, emiten dapat kembali mencatat ekuitas positif asalkan sudah menghasilkan laba dan penambahan setoran modal. Ia pun menilai, investor sebaiknya melirik saham yang lebih prudent dan lebih baik ketimbang yang berekuitas negatif.
Sebelumnya BEI menyampaikan 33 perusahaan tercatat yang membukukan ekuitas negatif mendapatkan notasi khusus E.
"Sampai dengan saat ini terdapat 33 Perusahaan Tercatat yang membukukan Ekuitas Negatif dan Bursa telah memberikan Notasi Khusus E (Ekuitas Negatif),” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Rabu, 24 Februari 2021.
Nyoman menjelaskan, dalam hal Perusahaan Tercatat membukukan ekuitas negatif, Bursa tidak memberikan teguran tertulis maupun pemberian batas waktu untuk dapat membukukan ekuitas positif. Namun, BEI senantiasa memantau perkembangan operasional dan kinerja keuangan setiap Perusahaan Tercatat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Daftar 33 Emiten dengan Notasi E
Daftar 33 emiten dengan notasi E:
1.PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)
2.PT Modern Internasional (MDRN)
3.PT SLJ Global (SULI)
4.PT Mahaka Media (ABBA)
5.PT Dwi Guna Laksana (DWGL)
6.PT Ratu Prabu Energi (ARTI)
7.PT Eterindo Wahanatama (ETWA)
8.PT Alumindo Light Metal Industry (ALMI)
9.PT Centex Tbk (CNTX)
10.PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA)
11.PT Asia Pacifics Fiber Tbk (POLY)
12.PT Tirta Mahakam Resources (TIRT)
13.PT Intraco Penta (INTA)
14.PT Exploitasi Energi Indonesia (CNKO
15.PT Wilton Makmur Indonesia (SQMI)
16.PT Argo Pantes (ARGO)
17.PT Global Teleshop (GLOB
18.PT Garuda Indonesia (GIAA)
19.PT Steady Safe (SAFE)
20.PT Zebra Nusantara (ZBRA)
21.PT Capitol Nusantara Indonesia (CANI)
22.PT Express Transindo Utama (TAXI)
23.PT Ictsi Jasa Prima (KARW)
24.PT Magna Investama Mandiri (MGNA)
25.PT First Indo American Leasing (FINN)
26.PT Mitra Investindo (MITI)
27.PT Onix Capital Tbk (OCAP)
28.PT Leyand International (LAPD)
29.PT Bakrie Telecom (BTEL)
30.PT Siwani Makmur (SIMA)
31.PT Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW)
32.PT Mitra Investindo (MITI)
33.PT Trikomsel Oke (TRIO)
Advertisement