Harga Emas Turun di Tengah Penantian Pemulihan Ekonomi

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.800,27 per ounce

oleh Tira Santia diperbarui 25 Feb 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun setelah merosot lebih dari 1 persen sebelumnya pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal ini didorong oleh komentar dovish dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.800,27 per ounce, setelah turun sebanyak 1,2 persen di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.800.

“Meningkatnya imbal hasil obligasi terus membebani pasar emas. Emas belum menemukan jalan untuk pemulihan berkelanjutan bahkan dengan pembicaraan tentang langkah-langkah stimulus tambahan, ”kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.

Imbal hasil Treasury 10-tahun AS menyentuh 1,4 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020. Kenaikan imbal hasil cenderung merugikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang logam mulia.

Powell pada hari Rabu menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dan The Fed akan terus membeli obligasi untuk mendukung ekonomi AS.

Dalam kesaksiannya di hadapan Senat AS pada hari Selasa, Powell mengatakan kebijakan moneter masih perlu akomodatif, dengan pemulihan ekonomi yang tidak merata dan jauh dari selesai.

"Selama dua hari terakhir, Powell yang sangat dovish dan karenanya ramah risiko telah menyemangati pasar saham yang bearish untuk dolar AS dan dengan demikian telah memberi emas sedikit ruang untuk bernapas," kata Tai Wong, Seorang Pedagang di bank investasi BMO di New York.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Logam Lain

Logam mulia perak batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (Foto: Antam)

Indeks dolar melayang mendekati level terendah lebih dari satu bulan terhadap mata uang pesaingnya. Investor terus mencermati perkembangan lebih dari USD 1,9 triliun paket stimulus Covid-19 AS, yang dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang cepat tetapi dengan risiko kenaikan inflasi.

Berbeda dengan harga emas, harga perak naik 0,5 persen menjadi USD 27,75 per ounce, platinum naik 1,9 persen menjadi USD 1,260.26. Palladium melonjak 3,5 persen menjadi USD 2.433,91 per ounce, level tertinggi sejak 15 Januari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya