SBY: Saya Turun Gunung Bentuk Tanggung Jawab Akan Demokrat

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan perlu turun gunung untuk menghadapi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Feb 2021, 08:40 WIB
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada malam kontemplasi di Puri Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019). Pidato ini disampaikan dalam rangka HUT ke-18 Partai Demokrat, hari lahir SBY, dan 100 hari meninggalnya Any Yudhoyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan perlu turun gunung untuk menghadapi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Menurutnya ini bentuk tanggung jawab akan partai berlambang bintang mercy ini.

"Kali ini menghadapi GKP-PD sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai, saya harus turun gunung dengan rasa tanggung jawab dan kecintaan kepada Partai Demokrat," kata SBY dari rekaman video yang disiarkannya untuk para kader tingkat pusat hingga ranting, Rabu 24 Februari 2021.

Dia mengklaim bahwa dirinya sudah tak pernah ikut campur akan urusan partai Demokrat. Namun, GPK-PD membuatnya harus berjuang lagi.

"Meski sejak Kongres Demokrat tahun 2020 yang lalu saya tidak aktif dalam kegiatan sehari-hari partai dan meski masa saya sudah lewat, saya harus berjuang bersama saudara semua," kata SBY.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh kader agar tak mendukung GPK-PD. Menurutnya, jika gerakan tersebut berhasil, akan membuat partainya berada di kegelapan.

"Kalau gerakan ini berhasil, partai kita bisa mengalami kegelapan," kata SBY.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masih Ada

SBY mengatakan, GPK-PD meski sudah diungkapkan ke publik tak membuat gerakan ini berhenti.

"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai, dan juga mendapatkan informasi dari daerah, bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan," kata dia.

Dia menuturkan, gerakan tersebut ini masih ada dan yang disasar bukan lagi para Ketua DPD ataupun Ketua DPC. Tetapi, siapapun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji menggiurkan.

"Sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC dengan memainkan isu bahwa dalam Musda dan Muscab mendatang mereka akan diganti, sesuatu yang tidak benar adanya," kata SBY.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya