Saham Emiten Bank Bermodal Mini Pesta Pora, Ada yang Dipelototi Bursa

Penguatan saham emiten bank BUKU 1 dan 2 itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Feb 2021, 07:20 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham emiten bank kembali melonjak pada perdagangan saham Rabu, 24 Februari 2021. Kenaikan harga saham itu terjadi di  emiten bank dengan berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 1 dan 2 dengan berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 1 dan 2.

Penguatan saham emiten bank BUKU 1 dan 2 itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah.

Bahkan saham bank tersebut mencatatkan top gainers atau alami lonjakan tajam. IHSG melemah 0,35 persen ke posisi 6.251,05. Indeks saham LQ45 susut 0,89 persen ke posisi 950,71. Seluruh indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 275 saham melemah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat dan 169 saham diam di tempat.

Mengutip data RTI, saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) naik 24,72 persen ke posisi Rp 1.060 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 7.058 kali dengan nilai transaksi Rp 38,4 miliar.

Saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) melambung 23,66 persen ke posisi Rp 810 per saham. Saham BBYB sempat di level tertinggi 815 dan terendah 700 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.160 kali dengan nilai transaksi Rp 65,2 miliar.

Bahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau pergerakan saham BBYB lantaran terjadi peningkatan harga saham BBYB yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Hal itu disampaikan dalam pengumuman BEI pada 23 Februari 2021. Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham BANK hingga ARTO Melonjak

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) juga ikut melonjak. Saham BANK menguat 21,43 persen ke posisi Rp 1.785 per saham. Saham BANK sempat di level tertinggi Rp 1.835 dan terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 58.409 kali dengan nilai transaksi Rp 387,8 miliar.

Lalu saham Bank Ganesha Tbk (BGTG) menguat 16,07 persen ke posisi Rp 130 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.049 kali dengan nilai transaksi Rp 56,3 miliar. Saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) naik 15,56 persen ke posisi Rp 104 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.769 kali dengan nilai transaksi Rp 30,6 miliar.

Saham PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) naik 14,29 persen ke posisi Rp 200 per saham. Saham BVIC sempat di level tertinggi Rp 218 dan terendah Rp 175 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.461 kali dengan nilai transaksi Rp 9,1 miliar.

Saham PT Bank MNC International Tbk naik 12,73 persen ke posisi Rp 62 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 14.933 kali dengan nilai transaksi Rp 36,7 miliar. Saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) mendaki 12,71 persen ke posisi Rp 204 per saham.

 Total frekuensi perdagangan 950 dengan nilai transaksi Rp 635,4 juta. Saham PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) naik 12,30 persen ke posisi Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 71.193 kali dengan nilai transaksi Rp 903,9 miliar.

Saham PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM) naik 9,26 persen ke posisi Rp 885 per saham, dan saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) menguat 8,82 persen ke posisi Rp 1.480 per saham. Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 3,69 persen ke posisi Rp 10.525 per saham.

Adapun bank BUKU I memiliki modal inti atau minimal kurang dari Rp 1 triliun. Bank BUKU II memiliki modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya