Harga Emas Antam 25 Februari 2021, Beli dan Buyback Susut Rp 4.000 per Gram

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas Antam berubah-ubah setiap hari.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Feb 2021, 09:11 WIB
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di sebuah gerai emas, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas Antam kembali susut Rp 4.000 per gram di awal pekan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk beli maupun buyback susut masing-masing sebesar Rp 4.000 per gram. Alhasil, harga beli emas Antam berada di posisi Rp 934 ribu per gram, pada hari ini.

Sementara harga buyback emas Antam jadi Rp 814 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 818.000 per gram.

Mengutip laman logam Mulia, Kamis (25/2/2021), harga emas Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Hingga pukul 08.22 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia. Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.

Seperti harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.690.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.740.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Rincian Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 517.000

* Pecahan 1 gram Rp 934.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.808.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.687.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.445.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.835.000

* Pecahan 25 gram Rp 21.962.000

* Pecahan 50 gram Rp 43.845.000

* Pecahan 100 gram Rp 87.612.000

* Pecahan 250 gram Rp 218.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 437.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 874.600.000

Load More

Harga Emas Turun di Tengah Penantian Pemulihan Ekonomi

Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Harga emas turun setelah merosot lebih dari 1 persen sebelumnya pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal ini didorong oleh komentar dovish dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.800,27 per ounce, setelah turun sebanyak 1,2 persen di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.800.

“Meningkatnya imbal hasil obligasi terus membebani pasar emas. Emas belum menemukan jalan untuk pemulihan berkelanjutan bahkan dengan pembicaraan tentang langkah-langkah stimulus tambahan, ”kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.

Imbal hasil Treasury 10-tahun AS menyentuh 1,4 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020. Kenaikan imbal hasil cenderung merugikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang logam mulia.

Powell pada hari Rabu menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dan The Fed akan terus membeli obligasi untuk mendukung ekonomi AS.

Dalam kesaksiannya di hadapan Senat AS pada hari Selasa, Powell mengatakan kebijakan moneter masih perlu akomodatif, dengan pemulihan ekonomi yang tidak merata dan jauh dari selesai.

"Selama dua hari terakhir, Powell yang sangat dovish dan karenanya ramah risiko telah menyemangati pasar saham yang bearish untuk dolar AS dan dengan demikian telah memberi emas sedikit ruang untuk bernapas," kata Tai Wong, Seorang Pedagang di bank investasi BMO di New York.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya