Kok Bisa Swiss Urus WC di Danau Toba? Begini Penjelasan Menko Luhut

Perusahaan asal Swiss akan membangun 25 WC di kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2021, 11:30 WIB
Pemandangan air kran yang tidak mengalir, tisu berserakan, hingga jejak kaki penuh tanah di lantai tidak akan ditemukan lagi di Danau Toba.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai penunjukan perusahaan asal Swiss untuk membangun 25 WC di kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara. Menurutnya, pemerintah tidak mengkhususkan proyek tersebut hanya boleh digarap perusahaan asing.

"Sebenarnya ada beberapa, buat kita sebetulnya yang mana saja. Saya bikin sebenarnya Mister Loo, itu satu dari pilihan. Apakah itu akan jadi kita nggak tahu. Itu kemarin teman saya bilang boleh nggak kami masih boleh masuk aja. Nggak ada masalah," ujar Luhut, Jakarta, Kamis (25/2).

Luhut mengatakan, pihaknya membuka pintu bagi siapapun pelaku usaha yang mampu membangun proyek di dalam negeri. Namun, tentunya hasil pembangunan proyek harus memiliki standar yang sesuai dengan target pemerintah. Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

"Tapi yang jadi masalah adalah ketika orang merasa pangkatnya tinggi nggak perlu ngurus WC. Padahal kalau nggak ada WC coba lah kayak kita datang ke danau toba ya kan pusing. Jadi orang nggak mau datang dua kali nanti kesitu," kata Luhut.

Dia melanjutkan, hingga kini program CSR pembangunan dan pemeliharaan sarana sanitasi di Danau Toba terus berjalan. Tidak menutup kemungkinan, pembangunan WC di tempat wisata lainnya juga akan dilakukan.

"Jadi sekarang ada CSR Pertamina ada 25 WC di sana. Nanti di Borobudur, di mana saja tempat wisata itu harus ada WC nya. Kita mau kontrakin siapa aja, kalau ada perusahaan Indonesia boleh saja. Kita welcome. Saya juga kaget, dia (Swiss) mau investasi di WC," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Load More

Menko Luhut Bakal Bangun 25 Toilet Standar Internasional di Danau Toba

Toilet sekelas bintang lima disebar di tiga titik di sekitar destinasi wisata Danau Toba.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan membangun 25 titik toilet di kawasan wisata Danau Toba. Pembangunan toilet ini akan dikerjasamakan dengan organisasi internasional.

"Sekarang kita kontrakan ke Mr Lux. Dia ini yang punya organisasi internasional yang ngurus WC," kata Luhut dalam video di akun instagram @luhut.pandjaitan, Jakarta, Minggu (14/2/2021).

Luhut mengatakan, toilet yang akan dibangun di kawasan Danau Toba ini akan berstandar internasional. "Saya memang menaruh concern khusus soal pengadaan toilet dan air bersih berstandar internasional di sana," kata dia.

Menurutnya, seindah apapun sebuah destinasi wisata bila tidak ada toilet dengan akses air bersih yang baik maka keindahannya akan berkurang. Sehingga fasilitas toilet ini sangat penting. "Jadi WC ini penting. Di tempat-tempat spot turis ini kalau enggak ada WC ini tidak ada gunanya," kata dia.

"Airnya kita ambil dari bawah dan kita bikin sumur tarik ke atas, itu berjalan," sambungnya.

Dia berharap pengadaan 25 toilet ini akan selesai bersamaan dengan proyek pembangunan lainnya. Semisal pembangunan Dermaga Porsea, Balige dan infrastruktur pendukung lainnya.

"Kita berharap 25 tolet ini harus selesai bersamaan dengan semua dari mulai Dermaga Porsea, Balige dan seterusnya," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com


Sandiaga Dorong Penggunaan Big Data Tarik Wisatawan Lokal ke Danau Toba

Danau Toba © Kementerian Pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus melakukan inovasi untuk menggaut wisatawan. Salah satunya dengan menggunakan Big Data. 

Sandi yakin dengan data yang ada akan membuat sistem promosi bisa lebih efisien.

Hal itu disampaikan Sandiaga saat berdialog dengan pelaku usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Danau Toba di Ballroom Niagara Hotel, Parapat, Toba, Sumatera Utara, Rabu (30/12/2020).

Sandi yang mengenakkan (ulos) pakaian adat khas Toba memberikan sejumlah tips untuk menggaet wisatawan.

"Kita harus fokus pada wisatawan domestik kita bisa menggunakan pendekatan big data. Kira-kira orang-orang tipe mana sih yang bakal tertarik untuk berlibur di danau Toba,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga awalnya bercerita bahwa Presdien Joko Widodo memerintahkan untuk menggenjot 5 destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam satu tahun ke depan agar kembali pulih pasca pandemi Covid-19.

Jokowi ingin pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air tidak hanya berpaku pada wisatawan mancanegara saja melainkan juga wisatawan lokal.

Oleh karena itu, Sandi ingin ada inovasi untuk menggaet wisatawan dengan pendekatan teknologi. Pendekatan ini akan memudahkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk promosi.

"Apalagi bapak presiden Joko Widodo tidak ingin promosi di tempat yang tidak tepat dan tidak pas. Sekarang dengan adanya teknologi kita bisa berpromosi dengan lebih efisien,” jelasnya.

Sandi mengatakan era teknologi harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk promosi. Sebab, masyarakat sekarang yang hendak berlibur atau berkunjung ke suatu tempat dimudahkan dengan sebuah aplikasi saja.

"Misal ada warga Jabodetabek mau ke Bali. Mereka memilih untuk mencari destinasi lewat aplikasi. Nah Disitulah cariin dari pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya