Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan terus mengerjakan berbagai pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia meski masih dalam situasi pandemi Virus Corona. Namun, kali ini pemerintah ingin menjalankan pembangunan tanpa mengandalkan dari utang.
“Kita ingin mensinambungkam proyek-proyek nasional terus dibangun. Terlepas kondisi Covid saat ini, tapi tidak dengan utang, malah di support melalui modal. Nah, ini kita berharap pengembangan infrastruktur di Indonesia tetap berjalan dengan bantuan modal,” ujar Erick, Kamis (25/2/2021).
Advertisement
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, pemerintah kemudian membentuk Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Nantinya dalam pembangunan proyek nasional INA akan bekerja sama dengan investor asing.
Dia meyakini, masih banyak investor-investor yang bersedia menanamkan dananya di Indonesia. Sebab, para investor memiliki rasa percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat.
“INA sendiri berpartner dengan banyak negara yang percaya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Prioritas project yang ada di INA ada tiga, infrastruktur, tol, airport dan pelabuhan. Ini bagian bagaimana optimalisasi market dan kesinambungan aset di BUMN,” tandas Erick-Thohir.
Anggun P. Situmorang
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Lobi Pejabat Singapura, Ajak Kerja Sama di 3 Sektor Ini
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengajak Singapura untuk mempererat kerjasama ekonomi di sektor energi, pariwisata, dan keuangan. Pandemi Covid-19 tetap menjadi perhatian, tapi tanpa harus melupakan potensi kerjasama yang ada di depan.
Hal ini disampaikan Erick saat menggelar pertemuan dengan tiga pejabat Singapura yaitu Menteri Luar Negeri Vivian Balakhrisnan, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Chan Chun Sing, dan Chairman Economic Development Board Beh Swan Gin, pada Jumat (19/2/2021).
Erick Thohir yang didampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Bank BNI Silvano Rumantir juga bertemu kalangan pengusaha Singapura seperti CEO Bandara Changi, CEO Singapore Airlines, CEO Singtel, dan CEO Central Provident Fund Board.
Sambil terus berupaya untuk mengendalikan covid-19, Erick menjelaskan, pemerintah terus berupaya untuk menggerakkan perekonomian. Dalam tiga tahun ke depan, BUMN mempunyai 88 proyek atau investasi besar yang harus dilakukan.
Untuk itulah Erick mengajak Singapura bekerjasama menggerakkan kembali perekonomian. Singapura bisa ikut terlibat karena pemerintah terbuka bagi kerjasama dengan negara maupun pengusaha dari luar negeri.
"Presiden Joko Widodo sudah membentuk dan menunjuk orang-orang profesional yang menangani sovereign wealth funds Indonesia yang disebut INA. Banyak proyek-proyek yang disiapkan dan sangat prospektif karena akan memberikan return yang baik," kata Erick.
Kepada para pejabat tinggi Singapura, Menteri BUMN menyampaikan tiga bidang yang bisa dikerjasamakan yakni energi, pariwisata, dan sektor keuangan. Erick berharap tawaran ini bisa dipertimbangkan dan dibahas lebih lanjut pelaksanaannya.
Secara terpisah ketiga pejabat Singapura memberikan apresiasi kepada Indonesia dalam menangani Covid-19. Indonesia dinilai tepat untuk paling awal mengambil inisiatif untuk pengadaan vaksin Covid-19.
Singapura menyambut baik tawaran bagi peningkatan kerja sama di bidang ekonomi. Kerjasama di tiga bidang yang disampaikan Menteri BUMN bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi bisa memberikan manfaat bagi peningkatan kerja sama ekonomi bilateral.
"Pak Erick dan saya menegaskan kembali hubungan bilateral kami yang kuat, termasuk di bidang ekonomi. Senang bahwa di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, kedua belah pihak terus menciptakan peluang bagi kalangan dunia usaha di kedua negara untuk membuat terobosan baru bersama dan memajukan kerjasama antara Indonesia dan Singapura," Menlu Singapura, Vivian, dalam catatannya di Facebook.
Advertisement