Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengatakan, pemberian vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik telah diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Depok. Data yang diberikan kepada Dinas Kesehatan meliputi tenaga pendidik dari jenjang PAUD hingga SMP, baik negeri maupun swasta.
"Total yang kami berikan mencapai 18.850 tenaga pendidik baik negeri maupun swasta," ujar Thamrin, Kamis (25/2/2021).
Advertisement
Thamrin menjelaskan, 18.850 tenaga pendidik meliputi 5.206 tenaga pendidik Sekolah Menengah Pertama, 63 orang dari Sanggar Kegiatan Belajar, 478 orang dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, 156 orang dari Disdik Kota Depok, 8.338 orang dari Sekolah Dasar, dan 4.609 dari PAUD maupun TK.
Namun jumlah tersebut belum termasuk data guru dari Madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. "Belum termasuk dari guru Madrasah, sedangkan SMA kewenangannya berada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat," terang Thamrin.
Thamrin mengungkapkan, hingga saat ini Dinas Pendidikan Kota Depok belum mengetahui jumlah kuota yang akan diberikan untuk vaksinasi Covid-19 tenaga pendidik.
"Belum detail yang disampaikan oleh Dinkes, kami cuma diminta data saja," ucap Thamrin.
Dia menambahkan, saat ini sedang dirumuskan pemberian vaksinasi Covid-19, apakah di sekolah atau di lokasi lain.
"Informasi pemberian vaksinasi dari pusat pada dilaksanakan pada Rabu (24/2/2021) namun sampai saat ini kita belum ada pencanangan dimulai," tandas Thamrin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mendikbud: Prioritas Vaksin Covid-19 untuk Guru PAUD, SD, SLB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, prioritas guru yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 adalah guru jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).
"Prioritas vaksin dialokasikan untuk guru yang mengajar jenjang yang lebih muda dahulu. Dari jenjang PAUD, SD, dan SLB baru kemudian jenjang SMP, SMA dan perguruan tinggi," ujar Nadiem dalam peluncuran program vaksinasi untuk guru di SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Rabu (24/2/2021), dikutip dari Antara.
Menurut Nadiem, hal itu dilakukan karena semakin muda peserta didik atau jenjang sekolah, semakin sulit melakukan pendidikan jarak jauh. "Siswa jenjang PAUD dan SD membutuhkan interaksi fisik dan pembelajaran tatap muka," kata dia.
Melalui program vaksinasi bagi guru dan pendidik itu, Nadiem menargetkan pembelajaran tatap muka dapat dimulai pada tahun ajaran 2021/2022, meskipun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dia menargetkan setidaknya lima juta guru sudah mendapatkan vaksinasi hingga akhir Juni 2021, di mana ketentuan distribusi vaksin tersebut mengikuti pola dan distribusi pemerintah pusat yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, jumlah keseluruhan guru dan tenaga pendidik di Tanah Air baik swasta maupun negeri sebanyak 5,5 juta orang.
Advertisement