Liputan6.com, Surabaya - Menjelang dilantik sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menggelar khataman Alquran di kediamannya , Ketintang, Surabaya, Kamis (25/2/2021).
Acara ini digelar sebagai bagian dari ikhtiar agar saat Eri Cahyadi menjabat wali kota, warga Surabaya diberikan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan.
Advertisement
"Insya Allah besok saya akan dilantik sebagai Wali Kota Surabaya. Kok kebetulan dilantik pas hari Jumat, sehingga hari ini Kamis saya bisa menggelar khataman Alquran,” ujar Eri Cahyadi.
Menurut Eri Cahyadi, khataman di rumahnya ini tidak baru kali ini digelar atau saat menjelang pelantikan saja. Namun setiap Kamis keluarga mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini selalu menggelar acara khataman.
“Awalnya, Abah saya yang selalu rutin menggelar khataman setiap hari Kamis. Lalu sejak dua tahun lalu, khataman saya teruskan. Jadi ini memang menjadi kebiasaan, istiqomah keluarga kami. Biasanya khataman kami gelar sebelum Subuh. Karena saya dapat ijazah dari kiai saya seperti itu,” katanya.
Wali kota terpilih yang berpasangan dengan Armudji sebagai wakil wali kota ini meyakini, setiap selesai khataman akan turun malaikat yang mengamini doa-doa yang dipanjatkan oleh orang yang menggelar khataman Alquran.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tinggal di Rumah Pribadi
Oleh karena itu, setelah dirinya dilantik menjadi Wali Kota Surabaya, akan tetap menggelar khataman. Baik di rumahnya di daerah Ketintang maupun di rumah dinas wali kota di Jalan Sedap Malam, Surabaya.
“Insya Allah nanti setelah menjadi wali kota, jika pas hari Jumat akan menggelar khataman, baik di rumah saya maupun di rumah dinas. Dengan adanya doa dari para kiai, ada doa khataman, Surabaya bisa menjadi kota yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur,” ungkapnya.
Eri juga menyebut, jika nanti sudah menjadi wali kota, dirinya dan keluarganya akan tetap tinggal di rumahnya sendiri, tidak menetap di rumah dinas. Alasannya, rumah pribadinya saat ini sudah menjadi surga baginya.
“Saya sudah merasa nyaman tinggal di rumah saya sendiri. Istilahnya baiti jannati, rumahku adalah surgaku. Rumah dinas nanti akan tetap ditempati, tapi hanya akan digunakan untuk acara-acara atau rapat-rapat khusus saja. Jadi kami sekeluarga akan tetap tinggal di rumah pribadi. Doakan kami sekeluarga agar bisa istiqomah melakukan kebaikan untuk Surabaya,” ujarnya.
Advertisement