Mendag: Ekspor Januari 2021 Turun karena Libur Natal dan Tahun Baru

Ekspor Indonesia pada Januari 2021 mencapai USD 15,30 miliar, turun 7,48 persen dari Rp 16,54 miliar pada Desember 2020.

oleh Andina Librianty diperbarui 25 Feb 2021, 17:50 WIB
Gedung Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada Januari 2021 mencapai USD 15,30 miliar, turun 7,48 persen dari Rp 16,54 miliar pada Desember 2020. Begitu pula dengan nilai impor pada bulan yang sama mencapai USD 13,34 miliar, turun 7,59 persen (MoM) dari USD 14,44 miliar.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan penurunan MoM tersebut disebabkan periode musim liburan yaitu Natal dan Tahun Baru. Periode Januari, Februari, dan Maret disebut sebagai masa istirahat perdagangan dunia.

"Ini disebabkan yang disebut dengan Holiday Blues.Desember dan Januari adalah musim liburan yaitu Natal dan Tahun baru, dan biasanya tiga bulan pertama dari tahun berjalan biasanya juga dimana orang restocking, dan memang itu adalah masa yg kita anggap bisa slowdown per tahun," jelas Lutfi dalam konferensi pers virtual pada Kamis (25/2/2021).

Oleh sebab itu, katanya, pencapaian pada Januari tidak bisa menjadi patokan untuk performa perdagangan untuk satu tahun.

"Januari itu tidak bisa mengilustrasikan the whole year. Karena biasanya masa istirahat perdagangan dunia itu adalah Januari, Februari, dan Maret, disebabkan Desember itu ada Natal, Tahun baru, Thanksgiving pada akhir November, mereka kerjanya luar biasa. Jadi liburnya Januari sampai Maret," sambungnya.

Meski ada penurunan karena musim liburan, tapi secara YoY terjadi perbaikan terutama dari sektor ekspor migas dan non migas.

Ekspor Indonesia secara YoY pada Januari 2021 tumbuh 12,24 persen dari USD 13,63 miliar. Ekspor migas pada Januari 2021 tumbuh 8,31 persen YoY, tapi turun 13,24 persen (MoM). Sedangkan ekspor non migas naik 12,49 persen (YoY) pada Januari 2021 dengan nilai mencapai USD 14,42 miliar, tapi dibandingkan Desember 2020 turun 7,11 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Neraca Perdagangan

Aktivitas pekerja bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara impor secara YoY mengalami kontraksi 6,49 persen. Impor migas pada Januari 2021 tumbuh 4,74 persen (MoM) dengan nilai USD 1,55 miliar, sedangkan secara YoY turun 21,90 persen. Untuk impor non migas turun 9 persen (MoM) dengan nilai mencapai USD 11,79 miliar, sedangkan secara YoY turun 4 persen.

Neraca perdagangan Januari 2021 surplus USD 1,96 miliar.

"Kalau kita melihat MoM meski tidak bisa menggambarkan secara akurat karena ini musim liburan. Jadi kalau kita lihat kita dapat surplus balance tahun 2021 ini yaitu 1,96 miliar dolar," tutur Lutfi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya