Liputan6.com, Jakarta- Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menandatangani perintah eksekutif untuk secara resmi memerintahkan evaluasi selama 100 hari terhadap rantai pasokan global dan potensi kerentanan AS dalam industri utama.
Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (26/2/2021) evaluasi itu mencakup rantai pasokan untuk chip komputer, baterai kendaraan listrik, obat-obatan dan berbagai mineral penting yang digunakan dalam elektronika.
Advertisement
Biden menurutkan, "Kita seharusnya tidak bergantung pada negara asing, terutama negara yang tidak memiliki kepentingan atau nilai-nilai yang sama, untuk melindungi dan menyediakan (berbagai barang keperluan) warga kita selama keadaan darurat nasional."
Perintah tersebut dibuat guna menghindari tidak terulangnya kekurangan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan di AS, yang terjadi selama bulan-bulan awal pandemi Virus Corona COVID-19 2020 lalu.
Kekurangan itu terjadi ketika pabrik-pabrik pembuat mobil Amerika bergulat dengan kekurangan semikonduktor, elemen penting dalam sistem navigasi dan hiburan untuk kendaraan modern.
Saksikan Video Berikut Ini:
Perlunya Rantai Pasokan yang Tangguh
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyampaikan, "Pandemi COVID-19 telah menggarisbawahi perlunya rantai pasokan yang tangguh dan manufaktur domestik yang kuat, sehingga semua orang Amerika memiliki akses ke barang dan jasa penting pada saat krisis."
Tak hanya tinjauan 100 hari terhadap empat industri utama, perintah eksekutif Biden juga mengarahkan tinjauan selama setahun terhadap enam sektor lainnya.
Enak sektor itu adalah pertahanan, kesehatan masyarakat, teknologi informasi, transportasi, energi dan produksi pangan.
Advertisement