Elektabilitas PDIP Tetap Naik Dinilai karena Jokowi Effect

Hasil jajak pendapat 4 lembaga survei di awal 2021 menunjukkan kenaikan elektabilitas partai yang berlambang banteng moncong putih tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2021, 18:42 WIB
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sejumlah kader berpose bersama saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin kokoh sebagai partai yang paling digemari rakyat, meski akhir-akhir ini serangan bernada negatif dilayangkan secara masif. Hal itu terbukti dari hasil jajak pendapat 4 lembaga survei di awal tahun 2021 yang menunjukkan kenaikan elektabilitas partai yang berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Membaca hasil survei dan melihat elektabilitas PDIP cenderung naik, membuat saya terkejut. Pasalnya, serangan ke partai ini datang bertubi-tubi akhir-akhir ini. Sang Banteng dijadikan target," ujar pegiat media sosial, Kajitow Elkayeni, Kamis (25/2/2021).

"Di media sosial, tagar yang menyudutkan partai ini terus diorkestrasi. Kebencian terhadap Jokowi ditembakkan ke partai pendukung utamanya. Mungkin mereka berpikir, jika partai ini tumbang, Jokowi juga akan selesai. Pamornya meredup," tambahnya.

Diketahui, hasil survei Parameter menunjukkan bahwa PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya yaitu 25,1 persen. Sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas PDIP sebagai partai teratas dengan 20,1%. Bahkan jika dilakukan semi terbuka, PDIP masih di posisi pertama 24,5%. Survei LSI juga menunjukkan PDIP paling dekat dengan rakyat sebesar 35,4%.

Hasil survei Lembaga Survei Indometer menunjukkan elektabilitas PDIP masih teratas yakni 22,3%. Begitu pula dengan temuan dari survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (22/2/2021) menunjukkan elektabilitas PDIP tetap nomor satu yakni 19,7%.

Hasil dari 4 Lembaga Survei yang dirilis awal minggu ini menunjukkan PDIP mendapat elektabilitas teratas dan lebih tinggi dari perolehan pemilu 2019 yang mencapai 18,3%.

Menurut Kajitow, perolehan PDIP tersebut bisa disebut sebagai hasil "Jokowi effect". Katanya, Jokowi adalah kader PDIP terbaik, prestasi yang dilakukan Jokowi dengan sendirinya mendorong nama partai itu naik.

"Barangkali ini yang tidak dihitung oleh orang-orang yang mengorkestrasi serangan ke PDIP. Selama Jokowi bersikap jujur dan bekerja keras, hal itu akan menjadi tameng. Bahwasanya masih banyak kader bersih dan tumbuh bersama rakyat," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Anomali Elektabilitas PDIP

Selain itu, PDIP tidak bisa disamakan dengan partai lain. Di masa lalu, ribuan orang rela mati untuk membela partai ini. Orang-orang itu mungkin kini telah menua, namun rembesan semangat itu masih ada.

"Naiknya elektabilitas PDIP adalah sebuah anomali. Saya tidak tahu apa reaksi orang-orang yang saat ini berjuang mati-matian untuk meredupkannya ketika mengetahui fakta ini," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya