Liputan6.com, Jakarta - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat kehilangan potensi pendapatan dari penjualan listrik sebesar Rp 960 juta, akibat banjir yang merendam Jakarta dan sekitarnya pada 20, 21 dan 23 Februari 2021.
General Manager PLN UID Disjaya Doddy Pangaribuan mengatakan, akibat banjir selama tiga hari di Jakarta dan sekitarnya pada akhir pekan lalu, PLN UID Jakarta Raya kehilangan potensi penjualan listrik sebesar 803 Kilo Watt hour (KWh), setara dengan Rp 960 juta.
Advertisement
"Kalau dirupiahkan Rp 960 juta, dalam tiga hari kita kehilangan kesempatan menjual listrik, itu bukan rugi ya itu listriknya yang tidak terjual," kata Doddy, di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Menurut Doddy, PLN terpaksa memadamkan listrik di wilayah terdampak banjir, untuk menjaga keamanan masyarakat dari sengatan listrik.
Puncak pemadaman listrik terjadi pada Minggu, 21 Februari 2021 dengan jumlah gardu padam sebanyak 500 unit dan 146 ribu pelanggan.
"Minggu dini hari puncaknya 500 gardu terendam 146 ribu pelanggan yang terdampak," tuturnya.
Doddy mengungkapkan, saat ini PLN UID Jakarta Raya belum menghitung kerugian akibat banjir, sebab masih fokus pada pemulihan pasokan listrik ke pelanggan.Namun, dia memastikan kerugian tersebut terbilang minim.
"Kerugian ini minim kok. Biasanya kami bersihkan dan kami semprot. Kta keringkan dan kita lapisi lapisan khusus. Biar gak terkena air. Lalu kami lakukan pengujian," jelasnya.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN: 99 Persen Listrik Jawa Barat Terdampak Banjir Sudah Pulih
PLN terus berupaya memulihkan sistem kelistrikan yang terdampak banjir di Jawa Barat (Jabar). Hingga Selasa (23/2/2021) pukul 18.00 WIB, PLN berhasil menyalakan kembali 99 persen gardu distribusi yang terdampak banjir di Jabar.
Tercatat, sebanyak 2.117 dari 2.147 unit gardu distribusi atau 99 persen yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali. Lalu, sebanyak 516.483 pelanggan yang terdampak banjir juga sudah berhasil dinyalakan kembali.
"Untuk Bekasi, sempat jebol lagi tanggulnya, sehingga Gardu yang terdampak bertambah,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) Agung Nugraha dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).
Agung mengungkapkan, pihaknya masih menyiagakan 72 Posko, 3.799 orang personil 103 Genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi, 700 Unit Kendaraan Operasional dan 9 perahu karet yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang terdampak banjir.
Adapun wilayah di Jabar yang belum menyala meliputi sebagian wilayah Cikarang, Bekasi dan Karawang.
Bagi pelanggan yang masih padam, secara bertahap akan dinormalkan dengan melihat kondisi banjir. Jika semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik maka akan segera dinyalakan.
PLN terus memantau perkembangan situasi pada lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir. PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk secara sigap mengambil Langkah yang mengutamakan keselamatan masyarakat.
Selain terus berupaya memulihkan kelistrikan yang terimbas banjir, pihaknya juga menyalurkan makanan siap santap sebanyak 500 bungkus bagi para korban banjir di Pebayuran, Cikarang dan sebanyak 750 bungkus pada 6 (enam) Wilayah di Karawang.
"Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya masyarakat bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123," tutup Agung.
Advertisement