Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp genap berusia 12 tahun pada 2021. Aplikasi chatting yang dimiliki Facebook itu pun mencatat sejumlah capaian yang diperolehnya selama ini.
Dikutip dari akun resminya di Twitter, Kamis (25/2/2021), WhatsApp mengatakan kini sudah melayani lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan.
Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, ada 100 miliar pesan dan 1 miliar panggilan yang dilakukan setiap hari di aplikasi ini.
Selain mengungkap capaian tersebut, WhatsApp juga menegaskan komitmennya untuk menjaga privasi pengguna. Hal itu dilakukan dengan menjamin enkripsi end-to-end dalam platformnya.
"Kami sudah dan akan terus melanjutkan komitmen untuk menjaga privasi pengguna dengan enkripsi end-to-end. Selalu dan selamanya," tulis WhatsApp.
Baca Juga
Advertisement
Untuk informasi, WhatsApp rilis pertama kali Februari 2009 dan awalnya didesain sebagai sarana berbagi status antarpengguna. Namun seiring waktu, aplikasi ini berkembang dan menjadi layanan olah pesan yang lebih lengkap.
Bahkan sejak beberapa tahun terakhir, aplikasi besutan Brian Acton dan Jan Koum ini menjadi aplikasi olah pesan pilihan di sejumlah negara. Fitur yang dibenamkan di dalamnya pun semakin lengkap.
Tidak hanya berkirim teks atau panggilan suara, pengguna WhatsApp kini juga bisa melakukan panggilan video. Kehadiran panggilan suara dan video secara grup juga kian melengkapi kemampuan aplikasi ini.
Ini yang Terjadi Jika Kamu Tolak Aturan Privasi WhatsApp di 15 Mei
Di sisi lain, WhatsApp menunda pemberlakuan kebijakan privasi barunya hingga 15 Mei 2021 karena banyak pengguna yang bingung akan pembaruan kebijakan privasi WhatsApp.
Lalu, apa yang akan terjadi jika kamu menolak aturan privasi baru ini dan tidak menerima persyaratan baru sebelum 15 Mei?
Pengguna WhatsApp yang menolak untuk menerima persyaratan privasi baru masih dapat menggunakan aplikasi tersebut selama 120 hari ke depan.
Namun demikian, fungsionalitas aplikasi perpesanan akan dibatasi. "Untuk waktu yang singkat, kamu akan dapat menerima panggilan dan notifikasi, tetapi tidak akan dapat membaca atau mengirim pesan dari aplikasi," tulis WhatsApp di laman FAQ resmi perusahaan.
Sementara itu, jika pengguna masih tidak menerima ketentuan privasi baru di batas akhir 120 hari setelah 15 Mei, WhatsApp akan menghapus akun pengguna tersebut.
Mengutip laman Indian Express, Rabu (24/2/2021), akun pengguna juga akan kehilangan semua obrolan dan grup WhatsApp mereka.
Jika kamu ingin menggunakan WhatsApp dengan nomor ponsel yang sama setelah itu, kamu harus membuat akun baru dan mulai dari awal. Akan tetapi, itu juga mengharuskan kamu untuk terlebih dahulu menerima ketentuan privasi yang baru.
Advertisement
WhatsApp Akan Hadirkan Notifikasi
WhatsApp menganggap misinformasi membuatnya kesulitan karena pengguna terlanjur mendapatkan informasi yang tidak benar terkait pembaruan kebijakan privasi WhatsApp.
Padahal menurut WhatsApp, tidak ada yang berubah dengan dengan layanannya. WhatsApp juga menyebut mereka tidak membagikan data dengan Facebook.
Sebagai bentuk sosialisasi mengenai kebijakan privasi baru ini, WhatsApp menghadirkan in-app notification atau notifikasi di dalam aplikasi.
Director of Communication WhatsApp Sravanthi Dev mengatakan, sebelumnya kebingungan di kalangan pengguna membuat WhatsApp memutuskan menghadirkan komunikasi langsung melalui Status. Kini WhatsApp menambahkan dengan notifikasi.
"In-app notification akan menjadi cara komunikasi langsung WhatsApp dengan pengguna dalam mensosialisasikan kebijakan privasi baru," kata Sravanti, saat berbincang dengan media seputar perubahan kebijakan privasi WhatsApp, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, notifikasi ini akan muncul di bagian paling atas laman obrolan. Ketika diklik, isinya adalah sejumlah informasi mengenai perubahan kebijakan privasi.
Menurut Sravanti, kehadiran Status dan notifikasi dilakukan untuk memastikan pengguna memahami alasan WhatsApp memperbarui kebijakan privasi.
"Status dan in-app notification akan digulirkan hingga mendekati Mei 2021," tuturnya.
(Dam/Why)