KNPI Ajukan Pembangunan Monumen Sumpah Pemuda kepada Jokowi

Komite Nasional Pemuda Indonesia Jumat (2/11), menggelar pertemuan dengan Gubernur Jokowi. Dalam pertemuan itu, KNPI memberikan sebuah kotak berisi tanah dan air dari berbagai provinsi di Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Nov 2012, 10:13 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) hari ini, Jumat (2/11), menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Dalam pertemuan itu, KNPI memberikan sebuah kotak berisi tanah dan air yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Ketua Panitia Parade Nusantara KNPI Muhamad Adi Cahyono mengatakan pemberian tanah dan air dalam rangka mengajukan permohonan pembangunan monumen sumpah pemuda kepada Gubernur Jokowi.

"Kita mengajukan permohonan kepada beliau untuk lokasi monumen sumpah pemuda ini yang akan beliau segera kasih arahannya," ujar Adi di Balaikota, Jakarta, Jumat (2/11).

Ia menjelaskan, penyerahan tanah dan air dari KNPI DKI untuk dijadikan sumber material dari monumen sumpah pemuda ini nantinya. Sehingga, kata Adi, nantinya seluruh monumen sumpah pemuda ini terdiri dari seluruh Tanah Air di seluruh Indonesia. "Kita sudah lakukan di seluruh provinsi, tinggal beberapa provinsi saja yang belum kita gituin (ambil-red)," ujar Adi Cahyono.

Lebih lanjut soal tanggapan dari Gubernur Jokowi, Adi menjelaskan gubernur DKI menyambut baik niat tersebut dan minta waktu untuk segera menyelesaikan. "Dan tadi di depan kita semua lakukan penyerahan tanah ini. Ini masih menunggu petunjuk beliau. Segera kita akan dapat jawaban."

Adi berharap monumen sumpah pemuda ini bisa menjadi ikon bahwa mengingatkan pentingnya pemuda Indonesia di setiap abad. Karena menurut Adi, sejarah Sumpah Pemuda memiliki peran besar dalam perkembangan bangsa. "Jadi, tentu kita berharap ini selalu mengingatkan bahwa pemuda bisa menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia," tandasnya.

Dalam hal ini Adi juga berharap, lokasi pembangunan monumen Sumpah Pemuda itu dibangun di Monumen Nasional. Karena melambangkan cikal bakal lahirnya bangsa Indonesia. "Ya kita berharap mudah-mudahan bisa diizinkan di Monas," imbuh Adi.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya