Perusahaan Bitcoin Siap Masuk Lantai Bursa

Coinbase secara resmi didirikan pada 2012 untuk membantu pengguna membeli, menjual, dan menyimpan cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Feb 2021, 13:46 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan mata uang digital Coinbase siap untuk go public dan telah resmi mengajukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana setelah antusiasme bitcoin mengalami kenaikan dan membuat pasar cryptocurrency melonjak.

Seperti dilansir CNN, Jumat (26/2/2021), Coinbase secara resmi didirikan pada 2012 untuk membantu pengguna membeli, menjual, dan menyimpan cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum.

Melihat pertumbuhan yang terjadi hingga tahun ini, perusahaan yang bersaing dengan Coinmama, CEX.IO dan Gemini ini, secara resmi mengumumkan rencana untuk go public pada Desember.

Perusahaan tersebut mengatakan, akan mencatatkan sahamnya di bursa Nasdaq di bawah simbol ticker 'COIN'. Saat ini, lebih dari 43 juta investor di lebih dari 100 negara menggunakan Coinbase, terhitung nilainyang sudah dicatatkan dalam perdagangan mencapai USD 455 miliar dan USD 90 miliar aset di platform, menurut situs web perusahaan.

Minat terhadap bitcoin dan mata uang kripto lainnya telah melonjak selama pandemi Covid-19 dan beberapa investor berbondong-bondong melakukan pembelian mata uang digital karena dolar Amerika Serikat  menurun.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Tesla hingga Bank of New York Mellon Tertarik Bitcoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Jumlah total perdagangan bitcoin secara kolektif bernilai lebih dari USD 1 triliun pada minggu lalu karena harga per koin melonjak menjadi hampir USD 60.000. 

Setelah dipandang sebwlah mata dan harganya jatuh, saat ini koin diperdagangkan sekitar USD 51.000. Tesla ( TSLA ), Mastercard ( MA ), Bank of New York Mellon dan beberapa perusahaan besar lainnya telah melakukan investasi signifikan pada bitcoin dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini membantu memberikan legitimasi pada mata uang tersebut. 

Robinhood memiliki rata-rata 3 juta pelanggan cryptocurrency baru selama di awal bulan tahun ini. Padahal pada tahun 2020 hanya terdapat 401.000 pelanggan crypto baru.

Namun, bitcoin dan cryptocurrency dinilai sangat tidak stabil karena bisa mengalami lonjakan dan crash yang sangat besar.

Salah satu contohnya, CEO Tesla Elon Musk pada hari Rabu kembali men - tweet foto maskot dogecoin cryptocurrency yang awalnya dimulai sebagai parodi internet berdasarkan meme anjing yang viral. Mata uang tersebut melonjak 10 persen hanya dalam 30 menit.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya