Menlu India dan China Mulai Bahas Solusi Sengketa Perbatasan di Himalaya

Menteri luar negeri kedua negara yang berselisih yakni India dan China tengah membahas hotline yang akan ditetapkan untuk memudahkan masalah sengketa perbatasan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Feb 2021, 17:02 WIB
Dalam foto yang disediakan oleh Angkatan Darat India ini, perwira militer India dan Tiongkok mengadakan pertemuan di wilayah danau Pangong di Ladakh di perbatasan India-Tiongkok pada 10 Februari 2021. (Foto: Angkatan Darat India via AP)

Liputan6.com, New Delhi - India dan China telah sepakat menyediakan hotline antara menteri luar negeri mereka karena dua tetangga bersenjata nuklir itu berupaya mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan, tempat pasukan mereka dikurung dalam konfrontasi sejak musim panas lalu.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (26/2/2021), keputusan itu dicapai melalui panggilan panjang antara kedua menteri luar negeri pada Kamis 25 Februarii, kementerian luar negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat, menambahkan bahwa New Delhi mendorong resolusi cepat untuk krisis perbatasan.

"Perpanjangan situasi yang ada bukanlah kepentingan kedua belah pihak," kata kementerian luar negeri India dalam sebuah pernyataan mengutip percakapan antara Menteri Luar Negeri S Jaishankar dan China Wang Yi.

Pada Minggu sebelumnya, kedua negara mengatakan pasukan mereka telah ditarik keluar dari daerah danau di wilayah barat Himalaya di Ladakh, tempat ribuan tentara yang didukung oleh tank dan artileri telah berhadapan sejak April.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 
 
Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Capai Titik Tengah

Tentara India dan Tentara China di wilayah perbatasan yang jadi sengketa (Foto:AFP)

Sesuai kesepakatan yang diumumkan oleh Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada Februari ini, kedua negara sekarang akan mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri penyebaran jarak dekat di bagian lain Ladakh.

"Setelah pelepasan selesai di semua titik gesekan, maka kedua pihak juga dapat melihat penurunan lebih luas pasukan di daerah itu dan bekerja menuju pemulihan perdamaian dan ketenangan," kata pernyataan kementerian luar negeri.

Kebuntuan di Ladakh bermula sejak April lalu, ketika India mengatakan tentara China telah menyusup jauh ke sisi Garis Kontrol Aktual, atau perbatasan de facto.

China mengatakan pasukannya beroperasi di wilayahnya sendiri, dan menuduh tentara India melakukan tindakan provokatif.

Pada bulan Juni, pasukan bentrok di lembah Galwan di Ladakh, tempat pertempuran tangan kosong menewaskan 20 tentara India. Pekan lalu, Beijing mengatakan bahwa empat tentaranya tewas dalam bentrokan itu.

India dan China berbagi perbatasan sepanjang 3.800 km tanpa batas, di mana pasukan mereka sebelumnya mematuhi protokol lama untuk menghindari penggunaan senjata api apa pun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya