Penjelasan soal Efek Samping Vaksinasi dan Isu Vaksin Covid-19 Berisi Chip

Kali ini, tema Virtual Class Liputan6.com memilih tema: "Kenali Vaksin Covid-19, Jangan Tersesat Hoaks".

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 26 Feb 2021, 16:00 WIB
Virtual Class Liputan6.com dengan tema: "Kenali Vaksin Covid-19, Jangan Tersesat Hoaks"

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com kembali mengadakan Virtual Class, Jumat (26/2/2021). Kali ini, tema yang dibahas adalah "Kenali Vaksin Covid-19, Jangan Tersesat Hoaks".

Kali ini, ada tiga narasumber, yakni Pengamat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Heru Sutadi, Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, dan Fact Checker Liputan6.com Adyaksa Vidi.

Dalam sesi pertama, dr Dirga berbicara banyaknya kasus hoaks soal vaksin covid-19 yang meresahkan masyarakat. Dokter Dirga pun menjelaskannya tentang manfaat dan efek samping dari vaksin.

"Kita mesti fair, kalau produk kedokteran seperti vaksin, ada manfaat dan efek sampingnya. Manfaatnya membuat kita kebal dari virus. Jika dia sudah divaksin tidak akan terkena penyakit covid-19 yang lebih keras, tidak masuk ICU," katanya.

"Semua vaksin punya efek samping. Sebagian kecil, efek sampingnya akan lemas hingga mengantuk, itu sangat wajar. Namun, dari penelitian, vaksin itu aman dan efektif," ujar dr Dirga melanjutkan.

Banyaknya hoaks vaksin, kata dr. Dirga, sangat berpengaruh kepada program vaksinasi yang dijalankan pemerintah untuk memutus pandemi covid-19. Program vaksinasi sendiri sudah berlangsung sejak pertengahan Januari 2021.

"Jelas (banyak hoaks) ada pengaruhnya. Kita ingin banyak orang yang divaksinasi, pemerintah tetapkan target 181 juta orang. Dengan adanya banyak hoaks ini, banyak yang jadi ragu. Namun, saya selalu membantah dengan data dan buktinya."

"Saya menekuni dan mengedukasi vaksinasi sejak 2011. Banyak yang enggan dan menolak vaksin. Di zaman seperti ini, hoaksnya semakin kencang. Namun, saya melihat pemerintah sudah meng-counter hoaks dari Kominfo," ujarnya.

Dokter yang bertugas di RS Menteng Mitra Afia juga menjelaskan tentang informasi terbaru yang dia dengar. Dijelaskan oleh dr. Dirga, dia mendengar kalau vaksinasi bisa memutus covid-19.

"Dari informasi tiga hari terakhir, di Israel dan Inggris, orang yang sudah divaksinasi tidak bisa tertular covid-19. Tentunya, ini menjadi kabar bagus dan perlu diteliti lagi. Kalau informasi ini benar, kita bisa mengakhiri pandemi covid-19 dengan vaksinasi," ucap dr. Dirga menegaskan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Hoaks Vaksin Berisi Chip

Sumber: Freepik

Kemudian, di sesi selanjutnya, Heru Sutadi memaparkan beberapa hoaks soal vaksin yang belakangan meresahkan. Dia pun tertarik membahas soal vaksin berisi chip karena teori konspirasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Jika kita bicara soal pandemi, ada banyak hoaks yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Salah satunya, vaksin ditanamkan chip yang membuat orang bisa dilacak."

"Kalau masih ingat, kita pelajari saat SMP, chip itu kepingan yang isinya transistor. Nah kalau dilihat kalau vaksin berisi chip, ini konspirasi. Perkembangan terbaru, chip itu bisa diimplan, seperti yang terjadi pada hewan."

"Namun, dalam praktektnya, chip itu ada ukurannya, sekitar 1 cm. Artinya, chip ini benda padat, yang tidak bisa dicampurkan benda cair," katanya menegaskan.

Sampai sekarang, kata Heru, belum ada chip yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan ukuran yang sangat kecil.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya