Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi buah delima telah terbukti dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Seperti dapat melindungi tubuh dari serangan flu hingga melawan penyakit serius. Hal yang membuat buah ini berhasil melawan penyakit yakni karena delima kaya akan antioksidan.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini yang membuat buah delima dapat membantu melawan rasa sakit dan peradangan yang diderita tubuh. Biji dan kulit delima juga memiliki manfaat untuk melindungi tubuh dari patogen. Buah ini dapat melindungi dan menyerang virus di dalam tubuh dengan melindungi rongga mulut.
Faktor lain yang membuat delima dapat menangkal flu yaitu karena ekstrak buahnya yang menjadi sumber vitamin C. Meskipun banyak manfaat sesuai informasi yang beredar luas di internet, namun hanya sedikit yang benar-benar terbukti oleh para ilmuwan. Melansir dari Bright Side, ini manfaat konsumsi satu buah delima setiap hari.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Kandungan antioksidan pada buah delima terbukti berhasil menurunkan tekanan darah tinggi dan hipertensi. Sebuah penelitian pada penderita penyakit tersebut diharuskan mengonsumsi minimal 240 ml jus delima setiap hari.
Jus itu harus dipastikan 100% alami tanpa tambahan gula. Hasilnya membuktikan bahwa buah delima berhasil mengurangi penyakit hipertensi dan menurunkan tekanan darah tinggi. Kalium pada buah delima juga membantu mengurangi penyakit tersebut, serta menjaga kesehatan tulang dan fungsi jantung.
Advertisement
2. Menyembuhkan Masalah Pencernaan
Seseorang yang mengalami penyakit radang usus kronis sangat akrab dengan masalah perut. Ini dapat menyebabkan kurangnya nafsu makan dan berat badan menurun. Penyebab penyakit ini antara lain adanya penumpukan bakteri di dalam perut yang menyebabkan peradangan semakin parah.
Mengonsumsi buah delima menjadi salah satu solusi untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit tersebut. Ekstrak buah ini dapat melindungi dan menyerang bakteri yang menyebabkan rasa sakit pada tubuh.
3. Meningkatkan Daya Ingat
Manfaat dari mengonsumsi buah delima yakni dapat meningkatkan daya ingat, terutama bagi penderita Alzheimer. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hartman, ia memberikan pil buah delima kepada pasien yang akan menjalani operasi jantung.
Pil pertama diberikan seminggu sebelum operasi. Lalu, pil kedua diberikan enam minggu setelah operasi. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa ingatan pasiennya 100% utuh, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Pada pasien yang tidak memakan pil buah delima, mereka kehilangan sebagian ingatannya setelah operasi.
Dr. Hartman juga memiliki beberapa bukti bahwa pil itu membantu menciptakan lebih banyak neuron di otak. Ini bukan berarti bahwa Dr. Hartman menemukan obat untuk penyakit Alzheimer. Hal ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi buah delima sejak dini akan mendapatkan manfaat yang menakjubkan.
Advertisement
4. Mengontrol Diabetes
Buah ini juga dapat menyeimbangkan dan mengontrol kadar gula tinggi pada penderita diabetes. Stres oksidatif sebagai penyebab utama diabetes juga dapat berkurang. Manfaat yang lain antara lain jenis kolesterol jahat berkurang dan menjaga tingkat gula darah yang rendah.
Meskipun dapat mengontrol diabetes, penderita penyakit tersebut juga harus berhati-hati dengan asupan buah delima setiap harinya. Sebab delima juga memiliki kandungan gula, isementara penderita diabetes harus membatasi konsumsi gula dalam jumlah yang sangat sedikit.
5. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Selain dapat meningkatkan kesehatan tulang, delima juga dapat mengurangi rasa sakit akibat artritis. Pada penelitian tahun 2011, terdapat bukti bahwa minyak biji delima dapat meredakan nyeri sendi.
Para ilmuwan telah menemukan bukti yang signifikan terkait bagaimana antioksidan dalam buah delima berhasil melawan radang sendi. Ini dapat digunakan oleh siapa pun untuk meningkatkan kekuatan dan fungsi tulang.
Hal itu telah dibuktikan lebih lanjut pada penelitian tahun 2016. Masing-masing peserta diberi 200 ml jus delima setiap hari. Setelah enam minggu, hasil menunjukkan bahwa tulang mereka menjadi tidak kaku dan fungsi fisiknya meningkat.
Penulis:
Syifa Aulia
UPN Veteran Jakarta
Advertisement