Pelaksana Program Kartu Prakerja Tegaskan Tak Terima Uang Sisa Insentif

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan, pihaknya tidak menerima uang sisa insentif yang tidak digunakan peserta

oleh Tira Santia diperbarui 26 Feb 2021, 16:30 WIB
CfDS Fisipol UGM melakukan riset tentang Kartu Prakerja

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan, pihaknya tidak menerima uang sisa insentif yang tidak digunakan peserta. Melainkan, uang tersebut otomatis dikembalikan ke negara.

“Dana ini secara sistem betul-betul ditransfer Rp 600 ribu tidak ada pengurangan dan kelebihan 1 rupiah pun. Kalau itu tidak digunakan, maka angkanya utuh kembali ke negara. Manajemen pelaksana tidak memegang uang sama sekali,” kata Denni dalam Bincang Sore Direktur Eksekutif dengan Media, Jumat (26/2/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari penerima kartu prakerja gelombang 1-11 yang berjumlah 5,9 juta orang yang di SK’kan tersebut, sebanyak 400 ribu orang tidak menggunakan saldo bantuan yang sudah diberikan kepada penerima selama 30 hari pertama.

Namun dari 5,9 juta orang tersebut, hanya 5,5 juta orang yang efektif memanfaatkan saldo bantuan tersebut dalam 30 hari.

Kemudian, kata Denni, yang benar-benar menyelesaikan pelatihan pertama dan berhak mendapatkan insentif ada 5,3 juta orang.

“Jadi 97 persen itu mereka menyelesaikan pelatihan dan menerima insentif kartu prakerja. Sesuai Permenko, manajemen pelaksana harus taat pada Permenko. Jadi kalau 30 hari pasca ditetapkan tidak dipakai ya ditarik untuk diberikan kepada negara,” katanya.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tidak Menyelesaikan Program

Situs Kartu Prakerja.

Denni mengatakan memang banyak keluhan yang disampaikan peserta program kartu prakerja terkait dana atau saldo insentif prakerja. Hal itu bisa terjadi karena peserta tidak membeli dan menyelesaikan pelatihan selama 30 hari pertama.

“Banyak keluhan insentif belum diterima/terlambat dan segala macam, karena di sistemnya ada sekian juta sisa pelatihan. Misalnya ada yang saldonya tersisa 500 perak, 200 ribu, dan sebagainya tetap kembali ke negara,” tegasnya.

Demikian pada awal tahun 2021 memang terjadi pergerakan yang luar biasa, lantaran banyak jutaan akun mentransfer bergerak Kembali ke negara mulai dari jumlah yang kecil hingga besar yang tidak termanfaatkan oleh penerima kartu prakerja.

“Percayaklah kalau itu tidak disalurkan, itu kembali semua ke negara, tidak ada satu rupiah pun yang gantung di manajemen pelaksana tidak ada. Karena ini sudah secara teknologi end to end tercatat,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya