Liputan6.com, Jakarta - Investasi bodong rupanya masih cukup diminati masyarakat. Lantaran investasi ini acap memberi iming-iming imbal hasil yang melimpah dengan modal minim. Maka tak ayal jika banyak masyarakat kepincut.
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing mengungkapkan, setidaknya ada empat hal yang menyebabkan investasi bodong tumbuh subur di Indonesia. Pertama, yakni masih rendahnya tingkat literasi masyarakat.
"Masyarakat kita perlu kita didik, edukasi untuk mengenal produk-produk keuangan, produk-produk investasi secara baik sehingga mereka bisa mengetahui mana yang bisa diikuti, mana penipuan, mana yang benar," kata dia dalam diskusi virtual, Jumat (26/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Kedua, masyarakat sangat mudah tergiur dengan tawaran keuntungan besar tanpa harus repot-repot berusaha. Ketiga, Tongam menyadari memang ada kondisi ekonomi sebagian masyarakat yang terbilang sulit. Hal itu mendesak masyarakat untuk mempertimbangkan sumber pendapatan lain.
Bahkan, lanjut Tomang, mereka yang kesulitan ekonomi tak ragu meminjam uang untuk menjajal investasi yang sebenarnya ilegal. Alih-alih mendapatkan cuan, yang ada malah rugi karena ternyata investasinya bodong.
"Sudah enggak punya uang minjam lagi dan akhirnya ketipu. Nah, ini sangat-sangat parah," ujar Tongam.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Melihat Testimoni
Faktor keempat, banyak yang terjebak dengan investasi bodong karena melihat testimoni anggota yang sudah bergabung lebih dulu. Testimoninya tentu saja menggiurkan demi menjerat anggota baru. Sebab, mereka bisa untung kalau ada member baru.
"Jadi mudah terpengaruh terhadap testimoni yang justru itu semu sebenarnya. Orang-orang yang testimoni itu adalah yang menginginkan orang lain untuk terjebak juga sebenarnya kalau bisa kita katakan," pungkas dia.
Advertisement