Liputan6.com, Jakarta Salah satu masalah rambut yang sering dialami kebanyakan orang adalah ketombe. Dari mereka yang mengalami ketombe, nggak sedikit yang berjuang untuk menghilangkannya.
Ya hilang, namun ketombe kembali lagi. Nah biar si bintik-bintik putih yang biasa menempel di kulit kepala dan rambut nggak balik lagi, kau harus tahu dulu apa penyebabnya.
Advertisement
Pakar Dermatologis Adeline Kikam seperti dikutip laman Byrdie menjelaskan bahwa ketombe berwarna putih hingga kekuningan, kering terjadi karena peningkatan laju pergantian sel kulit mati di kulit kepala.
Selain itu ada penyebab lain yang wajib diketahui, seperti produksi sebum berlebih yang menyebabkan kelenjar minyak di kulit kepala meningkat. Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya berikut ini:
Gen
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Investigative Dermatology pada 2015, para peneliti menemukan bahwa gen menyebabkan pembentukan ketombe yang dominan dan resesif.
Advertisement
Stres
Banyak yang menyadari bahwa stres berpengaruh besar ke tubuh kita. Produktivitas yang meningkat selama work from home bisa membuatmu stres. Hal ini dapat menyebabkan bertumbuhnya ketombe yang lebih cepat.
Perawatan Kulit Kepala yang Nggak Tepat
Selain itu, Kikam mengatakan bahwa perawatan kulit kepala yang nggak tepat, dapat memicu pertumbuhan ketombe.
Dampak perawatan yang nggak tepat berujung keringnya kulit kepala. Selain itu, cek rutinitas perawatan rambutmu karena ini juga bisa menjadi awal masalah ketombe.
Ya, alasan nggak keramas secara teratur juga jadi penyebab ketombe berkembang lebih banyak di kulit kepala. Oleh karena itu, mulailah memilih produk perawatan rambut yang tepat untuk mengatasi masalah ketombe.
Pilihlah sampo dan kondisioner yang ikut menjaga folikel rambut agar tetap terhidrasi dan kulit kepalamu bebas dari gatal. Pilih produk yang mengandung diperkaya Vitamin E dan Zinc Essence, agar dapat merawat kulit kepala dengan lembut, serta menutrisi rambut untuk membantu mempertahankan kelembapannya.
(*)
Advertisement