GoFood Vs GrabFood, Mana Yang Paling Banyak Digunakan Orang Indonesia?

Mana yang menurut kamu paling banyak digunakan orang Indonesia, GoFood atau GrabFood?

oleh Iskandar diperbarui 27 Feb 2021, 12:00 WIB
Tampilan platform GoFood di Gojek. (Dok. Gojek)

Liputan6.com, Jakarta - GoFood dan GrabFood adalah dua di antara sejumlah layanan pesan-antar makanan yang paling populer di Indonesia. Terlebih, kedua layanan milik Gojek dan Grab tersebut jadi andalan sejumlah UKM dan pengguna di tengah pandemi.

Lalu, mana yang paling banyak digunakan orang Indonesia? Dalam riset yang dilakukan lembaga survei CLSA, mayoritas atau 35 persen masyarakat lebih memilih GoFood dan sebesar 20 persen memilih GrabFood.

Analis CLSA, Jonathan Mardjuki, dalam catatan risetnya mengatakan survei dengan tema pesan-antar makanan online dipilih sebab sektor ini merupakan salah satu bisnis yang paling menguntungkan di tengah pandemi.

"Pandemi telah mengubah dinamika bisnis di seluruh industri dan pengiriman makanan online mendapat manfaat dari perubahan tersebut. Survei kami menunjukkan bahwa 70 persen dari 450 responden lebih sering memesan makanan secara online daripada sebelumnya," ungkapnya dalam laporan riset tersebut.

Mengutip siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Sabtu (27/2/2021), survei dilakukan terhadap 450 responden, di mana mayoritas berasal dari Jakarta dan Bodetabek.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.


Survei Dibagi Beberapa Segmen

Kitchen by GrabFood. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Survei itu sendiri dibagi dalam beberapa segmen. Berdasarkan pendapatan bulanan pada responsen, proporsinya (19-23 persen) relatif sama untuk golongan Rp 4-6 juta, Rp 7-10 juta, Rp 11-20 juta dan di atas Rp 20 juta.

Sementara 10 persen responden berpenghasilan di bawah Rp 3 juta atau tidak memiliki penghasilan bulanan sama sekali seperti pelajar atau mahasiswa.

Hasil survei didasarkan pada tingkat pendapatan, preferensi merek, seberapa teratur mereka memesan makanan secara online, dan beberapa faktor lainnya.

Hasilnya, lebih banyak orang memilih GoFood yaitu sebesar 35 persen dan 20 persen untuk Grab, sedangkan 43 persen responden menggunakan kedua aplikasi.

"Go-Food, menurut kami, memiliki pelanggan yang lebih setia, di mana tiga keuntungan teratas dari penggunaan aplikasi adalah familiar dengan aplikasi, ketergantungan pada GoPay, dan ramah pengguna," ungkap Jonathan.

Sementara GrabFood pada kondisi sebaliknya. Sebab, menurut hasil riset, sebesar 60 persen responden percaya diskon besar adalah keuntungan utama.

"Kami menemukan pelanggan Gojek lebih loyal, sedangkan Grab mengandalkan komersialitas. Kami juga menilai Grab lebih agresif dalam mengamankan pelanggan. Secara keseluruhan, menurut kami persaingan yang sehat antara kedua raksasa ini akan berdampak positif bagi pasar Indonesia," tuturnya.

 


Kenaikan Pangsa Pasar

Ekspansi GrabFood berkembang pesat baik di Indonesia maupun di seluruh Asia Tenggara (Instagram @grabid).

Dengan kekuatan brand yang dimiliki sebagai karya Indonesia, CLSA memperkirakan pangsa pasar Gojek akan terus naik mencapai 58 persen, sementara Grab 42 persen.

Angka pengguna aktif bulanan Gojek di perangkat Android juga lebih tinggi dibandingkan Grab.

Berdasarkan survei, CLSA juga berpendapat bahwa pelanggan kini telah mengalihkan fokus pada aspek-aspek seperti kenyamanan aplikasi ketimbang pengiriman yang lebih cepat atau tingkat pembatalan yang lebih rendah oleh pengemudi, seperti di masa-masa awal.

(Isk/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya