Satgas Covid-19 Sarankan Masker Disimpan di Kantung Ketimbang Pakai Tali Strap

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyarankan masyarakat menyimpan masker di kantung saat hendak makan atau minum.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Feb 2021, 05:50 WIB
Ilustrasi pemakaian masker. (dok. Unsplash/ Kobby Mendez)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyarankan masyarakat menyimpan masker di kantung saat hendak makan atau minum. Hal ini disampaikan Wiku lantaran saat ini sedang marak penggunaan masker berkalung atau masker yang terdapat tali strap.

"Paling ideal dan terbaik menggunakan kantung yang ditutup rapat. Baik yang berbahan kertas maupun berbahan lain yang aman untuk menyimpan masker," jelas Wiku dikutip dari siaran persnya, Sabtu (27/2/2021).

Menurut dia, kantung penyimpan masker dapat berbahan kertas atau berbahan lain yang aman dan bisa dibuka serta ditutup rapat-rapat. Sehingga, lebih higeinis apabila masker disimpan sementara ketika masyarakat sedang makan dan minum.

"Penyimpanan masker menggunakan cara ini dinilai lebih aman dan higienis ketika yang menggunakannya akan melakukan aktivitas makan dan minum," ujarnya.

Wiku memahami bahwa penggunaan masker berkalung yang terdapat tali strap memang lebih praktis untuk dilepas sementara. Sebab, masyarakat hanya cukup menurunkan dan menggantungi masker di leher saat makan dan minum.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Higienis

Namun, dia menilai masker berjenis ini mengurangi higienitas. Pasalnya, masker pada sisi dalam sudah terkontaminasi droplet saat berbicara, batuk, ataupun udara dari helaan nafas yang kotor dan berpotensi menularkan orang disekitarnya.

Bahkan, masker yang dibiarkan tergantung tanpa terlindung juga berpotensi menerima paparan dari luar. Hal ini berpotensi menjadi sumber virus bagi masyatakat di sekitarnya.

"Kedua hal ini dapat menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya, maupun terpapar droplet dan aerosol dari lingkungan, dan dapat terhirup dan menjadi sumber infkesi bagi pemakainya," tutur Wiku.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya