Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pendaftar program Kartu Prakerja sejak pertama dibuka pertengahan 2020 lalu selalu membludak. Hal serupa terjadi pada pendaftaran gelombang 12 yang ditutup pada Jumat, 26 Februari 2021.
Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, jumlah pendaftar pada gelombang 12 Kartu Prakerja melampaui kuota 600 ribu slot yang disediakan.
Advertisement
Dia pun meminta masyarakat yang gagal tak patah arang, dan kembali mencoba untuk ikut mendaftar di gelombang 13 yang rencana akan dibuka pada pekan depan.
"Pada setiap pembukaan gelombang, sejak gelombang 1 jumlah pendaftar selalu melebihi kuota gelombang. Untuk mereka yang belum lolos, silakan mengikuti gelombang berikutnya," kata Louisa kepada Liputan6.com, Sabtu (27/2/2021).
Sebelumnya, Louisa juga mengabarkan, angka pendaftar program Kartu Prakerja dari gelombang 1-11 telah mencapai 42 juta orang di seluruh Indonesia.
"Pendaftar pada gelombang 11 sendiri mencapai kurang lebih 6 juta orang dari kuota yang disiapkan, 400 ribu orang," jelasnya.
Pemerintah awalnya merencanakan pendaftaran Kartu Prakerja hanya dibuka sampai gelombang 10. Namun, antusiasme masyarakat membuat pemerintah membuka pendaftaran gelombang 11 untuk memanfaatkan sisa kuota dari penerima yang dicabut kepesertaannya.
Pencabutan kepesertaan ini dilakukan dengan alasan peserta tidak melakukan pembelian pelatihan pertamanya dalam kurun waktu 30 hari setelah pengumuman lolos.
Peserta yang sudah dicabut atau di-blacklist tidak dapat mendaftar kembali jadi peserta program Kartu Prakerja. Total peserta yang dicabut sejak gelombang 1-10 ada sebanyak 364.622 orang.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jangan Tergoda Joki Kartu Prakerja, Anda Bisa Rugi Sendiri
Head of Legal Project Management Office Program Kartu Prakerja Gabriel Mukuan mengatakan, masyarakat harus melaporkan jika menemukan situs palsu dan joki program Kartu Prakerja. Apalagi jika para joki meminta data-data secara paksa.
"Website palsu sejak tahun lalu banyak sekali dan kami proaktif cek akun-akun situs-situs yang minta data pribadi masyarakat. Kami secara proaktif ketika dapat akun tersebut, info ke Kominfo untuk diblokir dan lapor ke Bareskrim," ujarnya dalam diskusi daring, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Untuk joki, manajemen Kartu Prakerja juga terus berupaya melakukan edukasi masyarakat agar mengikuti seleksi tanpa bantuan joki. Hal tersebut untuk menghindari timbulnya kerugian.
"Jadi kalau menggunakan jasa joki sendiri, itu antara peserta dan joki. Dan manajemen pelaksana kalau ada joki hanya bisa mengedukasi. Tapi dalam hal terjadi kerugian, yang terima kerugian peserta bisa lapor langsung," jelasnya.
Lebih lanjut, Gabriel meminta, masyarakat melapor apabila menemukan situs palsu dan joki yang mengaku bisa membantu masyarakat mendapat Kartu Prakerja tanpa mengikuti seleksi.
"Kalau merasa dirugikan ada website palsu dan joki, ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, laporkan ke kami pengaduan dan kerugian seperti apa. Kami akan tindak lanjuti ke aparat penegak hukum, dan bisa melaporkan langsung ke pihak terkait dan bukti laporan itu bisa diberikan ke kami untuk ditindaklanjuti," tandasnya.
Advertisement