Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai dari Ketua Satgas Cara Hilangkan Virus Corona Covid-19

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi informasi dari Ketua Satgas Covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 28 Feb 2021, 13:16 WIB
Cek Fakta pesan berantai Ketua Satgas Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi informasi dari Ketua Satgas Covid-19. Pesan berantai tersebut menyebut pencegahan penularan covid-19 bisa dilakukan dengan menghirup uap air panas.

Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu. Salah satu akun yang mengunggahnya di Facebook adalah akun bernama Aditya Dani Susanto pada 1 Februari 2021.

Berikut isi pesan berantainya:

Share dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono

Informasi tentang pencegahan Covid19: Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda.Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.

Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.Kemudian Anda kesulitan bernapas.Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.

Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap.Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.

Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.Inilah yang dilakukan steam.

Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.

Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari.

Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas uap 3 kali sehari.

*Seminggu ber-uap:*Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.

Jadi inilah sarannya:Mulai prosesnya selama seminggu dari 9 - 16 Januari 2021, pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.

Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.Jadi tolong kirimkan pesan ini ke semua kerabat, teman dan tetangga kalian, agar kita semua bisa bersama-sama membunuh virus corona ini dan hidup serta berjalan dengan bebas di dunia indah ciptaan Tuhan ini.

Uap menggunakan Eucalyptus Oil atau Vicks lebih bagus lagi.Berkah bagi semua yang akan menggunakan terapi ini dan membagikannya dengan orang lain!"

Lalu benarkah isi pesan berantai tersebut berasal dari Ketua Satgas Covid-19 dan menyebut menghirup air panas bisa menghilangkan virus corona covid-19?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa Ketua Satgas Covid-19 bukanlah Dwiyono seperti yang disebutkan dalam pesan berantai. Ketua Satgas Covid-19 adalah Doni Monardo yang juga merupakan Ketua BNPB.

Artikel terkait hal tersebut pernah ditulis Liputan6.com di link berikut ini...

Sementara isi pesan berantai yang menyebut menghirup uap air panas bisa menghilangkan virus corona covid-19 juga tidak benar. Cek Fakta Liputan6.com pernah menulisnya dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Menghirup Uap Air Panas Bisa Mematikan Virus Corona COVID-19" yang tayang 1 April 2020. Berikut isinya:

"Kabar tentang menghirup uap air panas yang bisa menyembuhkan virus corona atau COVID- 19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook ست مايموناه pada 24 Maret 2020.

Akun Facebook ست مايموناه mengunggah sebuah gambar berisi narasi bahwa virus corona akan mati pada suhu 50 derajat celsius. Berikut narasi dalam gambar tersebut:

Beaker Glass (Vol 2 L) diisi air panas 90C sebanyak 800-900ml, terus kepala kita posisikan spt pada foto, hirup nafas panjang dgn hidung, hembuskan dgn mulut. Lakukan selama 5 menit. Itu terapi mematikan virus yg mungkin sdh nempel di rongga sinus. Virus akan mati kena suhu 50-52C dalam dua menit. Hirup dengan hidung, keluarkan lewat mulut. Jadi uap panasnya masuk rongga hidung dan rongga mulut.

Ya beginilah yg dibutuhkan oleh para marhaen, demikian kalimat terakhir dari seniorku bung Khalil... Terima kasih senior.

Konten yang diunggah akun Facebook ست مايموناه telah 23 ribu kali dibagikan dan mendapat 4 komentar warganet.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang menghirup uap air panas dapat membunuh virus corona atau Covid-19 mati dalam suhu panas. Penelusuran dilakukan menggunakan mesin pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "inhalling steam coronavirus".

Hasilnya ada beberapa artikel yang membantah kabar bahwa menghirup uap air panas dapat membunuh virus corona atau COVID-19. Satu di antaranya artikel berjudul "Inhaling steam will not treat or cure novel coronavirus infection" yang diunggah situs factcheck.afp.com pada 27 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa menghirup uap air panas tidak akan menyembuhkan infeksi virus corona atau COVID-19.

Asisten Profesor Klinis Departemen Perawatan Primer dan Kesehatan Health di Universitas Texas A&M, Texas, Amerika Serikat, dr Jason McNight tidak menyarankan itu untuk pengobatan COVID-19.

Sementara, Kepala Departemen Ilmu Biologi Universitas Texas A&M, Texas, Amerika Serikat, Benjamin Neuman menyebut bahwa uap air panas justru berpotensi merusak paru-paru jika dihirup secara langsung.

Menghirup uap air panas juga tidak dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pencegahan dan penyembuhan virus corona atau COVID-19.

Klaim serupa tak hanya menyebar di Indonesia, tapi juga di sejumlah negara. Kabar tentang menghirup uap air panas dapat menyembuhkan dan membunuh virus corona COVID-19 ternyata tidak benar."

Selain itu dalam penelusuran Cek Fakta Liputan6.com juga tidak pernah ditemukan pernyataan Doni Monardo terkait informasi yang disampaikan dalam pesan berantai.

Terkait minyak kayu putih juga pernah ditulis Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Gurah Minyak Kayu Putih Bisa Tangkal dan Sembuhkan Covid-19" yang tayang 12 September 2020. Klik link berikut ini untuk melihat artikel selengkapnya...

Sumber:

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4213535/cek-fakta-hoaks-menghirup-uap-air-panas-bisa-mematikan-virus-corona-covid-19?source=search

https://www.liputan6.com/news/read/4202052/ditunjuk-jokowi-sebagai-ketua-gugus-tugas-penanganan-covid-19-ini-tugas-doni-monardo

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4354115/cek-fakta-tidak-benar-gurah-minyak-kayu-putih-bisa-tangkal-dan-sembuhkan-covid-19?source=search


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Pesan berantai yang mengatasnamakan Ketua Satgas Covid-19 dan menyebut menghirup uap air panas bisa menghilangkan virus corona covid-19 adalah hoaks.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya