Waspada, Susu Sapi A1 dapat Picu Penyakit Jantung dan Masalah Kesehatan Lain

Secara alamiah, sapi dan mamalia lain dapat menghasilkan susu kaya manfaat karena kandungan beta-kasein A2. Namun, adanya mutasi genetika sapi memicu munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu dengan kandungan beta-kasein A1.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Mar 2021, 09:48 WIB
Ilustrasi Susu Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Secara alamiah, sapi dan mamalia lain dapat menghasilkan susu kaya manfaat karena kandungan beta-kasein A2. Namun, adanya mutasi genetika sapi memicu munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu dengan kandungan beta-kasein A1.

Hal ini disampaikan Profesor Sistem Agri-Food dari Lincoln University, Selandia Baru, Keith Woodford, yang menyebut bahwa kandungan beta-kasein A1 adalah kandungan yang dapat membawa dampak negatif jangka pendek maupun panjang pada manusia.

“Proses dicernanya beta-kasein A1 sangat berbeda dengan beta-kasein A2. Beta-kasein A1 dapat melepaskan fragmen BCM-7. Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh,” ujar Keith dalam seminar daring, Sabtu (27/2/2021).

Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat susu sapi A1 salah satunya adalah masalah pencernaan. Menurut Keith, banyak orang yang beranggapan ini adalah reaksi intoleransi laktosa, padahal itu adalah intoleransi terhadap beta-kasein A1.

Selain itu, susu sapi A1 juga dapat memicu penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun.  Selain itu, BCM-7 yang terkandung dalam susu sapi A1 dapat mengakibatkan efek jangka panjang bagi kesehatan. 

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini


Dampak Susu A1 pada Organ

Organ tubuh manusia memiliki reseptor yang disebut mu-opioid (μ-opioid). Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah, BCM-7 kemudian mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid dan menempel pada reseptor ini yang berakumulasi dalam jangka panjang dan memiliki efek negatif untuk kesehatan.

Organ yang dapat terpengaruh termasuk jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak. Oleh karena itu, BCM-7 merupakan salah satu faktor pemicu resiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, berbagai kondisi pernapasan hingga berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental.

Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh genetika individu masing-masing. BCM-7 menyebabkan inflamasi (peradangan), baik di saluran pencernaan maupun di organ dalam.

Ini juga mengarah pada kondisi autoimun di mana tubuh menyerang dirinya sendiri. Diabetes tipe 1 dan penyakit jantung merupakan dua contoh penyakit autoimun. Kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu dapat dipengaruhi pula oleh faktor genetik, tetapi semakin terbukti bahwa beta-kasein A1 merupakan pemicu penting, tambah Keith.


Susu A1 Memicu Peradangan

Lebih lanjut Keith menerangkan, BCM-7 juga dapat menyebabkan peradangan di dalam sistem pencernaan manusia. Senyawa ini memperlambat jalannya makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan fermentasi laktosa (gula susu) yang menyebabkan kembung, sakit perut, mual dan rasa tidak nyaman pada perut atau biasa dikenal dengan intoleransi laktosa.

“Solusi untuk mengurangi resiko terhadap permasalahan kesehatan ini adalah dengan mengurangi konsumsi susu sapi biasa (A1) 100 persen.”

Sebaliknya, konsumsi susu dapat berpindah pada jenis susu sapi A2 yang hanya memiliki kandungan beta-kasein A2 sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia, tutup Keith.


Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin COVID-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya