Trivia Saham: Kenali Istilah-Istilah Seputar Dividen

Berbeda setiap perusahaan, jumlah dividen yang diberikan harus berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Feb 2021, 14:02 WIB
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi di saham memiliki sejumlah keuntungan. Selain mendapatkan capital gain, ada juga dividen. Dividen ini merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para investor pemegang saham perusahaan tersebut.

Mengutip laman instagram Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Minggu (28/2/2021), makin besar lembar saham yang dimiliki investor, makin besar pula porsi dividen yang diterima.

Berbeda setiap perusahaan, jumlah dividen yang diberikan harus berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Kemarin trivia saham sudah membahas mengenai pengertian dividen dan apa saja jenisnya. Kali ini trivia saham membahas apa saja pengertian yang terkait dengan dividen dan apa saja yang diperhatikan?

Mengutip dari laman Philip Securities Indonesia, jumlah dividen yang disebar kepada pemegang saham merupakan selisih antara laba perusahaan dikurangi laba ditahan.  

Laba ini merupakan laba yang ditahan perusahaan untuk membiayai ekspansi  ke depan. Lalu jika laba ditahan ini akan hasilkan laba di masa depan, mana yang lebih baik dari dividen kecil.

Lalu bagi pemegang saham, mana lebih baik jumlah dividen yang besar dan kecil? Hal ini turut mempertimbangkan jenis investor. Ada dua tipe investor yaitu investor jangka pendek dan jangka panjang. Investor jangka pendek mengharapkan dividen yang besar.

Sementara itu, investor yang berorientasi jangka panjang tidak keberatan dengan dividen yang lebih kecil selama perusahaan dapat berekspansi.

Bicara dividen juga akan mendengar soal dividen payout ratio (DPR) dan dividen yield. Dua hal ini juga perlu dicermati bagi Anda yang berorientasi terhadap dividen saat investasi saham. Berikut penjelasannya:

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Lalu apakah itu dividen payout ratio?

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dividen payout ratio (DPR)  ini persentase dividen terhadap laba bersih perusahaan. Jadi seluruh laba perusahaan dibagi kepada pemegang sahamnya. Biasanya perusahaan besar dan kuat memiliki DPR yang besar.

Perusahaan yang memiliki DPR tinggi punya jumlah kas yang besar sehingga perusahaan tidak lagi membutuhkan laba untuk ditahan.

Sementara itu, perusahaan yang memiliki DPR yang kecil biasanya perusahaan yang sedang dalam masa ekspansi sehingga membutuhkan dana untuk ekspansi. Growth company memberikan DPR sekitar 20 persen-50 persen.


Lalu bagaimana dengan dividen yield?

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dividen yield termasuk dividen per saham dibagi harga pasar saham. Dividen yield ini tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang membagikan dividen yield tinggi, harga sahamnya akan mengalami kenaikan terutama saat menjelang pengumuman dividen.

Dividen juga memiliki dua bentuk yaitu dividen tunai dan saham. Dividen tunai diberikan dalam bentuk uang tunai. Sedangkan dividen saham artinya pemegang saham dibagikan saham secara cuma-cuma.

Dividen saham ini diberikan jika posisi kas tidak memungkinkan untuk membagikan dividen tunai. Dividen saham juga dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar. Di Indonesia, dividen tunai lebih banyak dilakukan.

Saat pembagian dividen juga akan mendengar istilah cum date, ex date, recording date dan payment. Cum date ini merupakan hari terakhir investor membeli saham emiten untuk mendapatkan haknya. Sedangkan ex date merupakan hari ketika investor sudah tidak bisa mendapatkan haknya.

Sedangkan recording date yaitu tanggal sebuah perusahaan akan melihat dan mencatat siapa saja pemegang saham perusahannya yang akan mendapatkan pembagian dividen. Recording date dari KSEI dijadwalkan T+3 dari cum date atau T+2 dari ex date.

Payment merupakan tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham suatu perusahaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya