Wow, Harga Cabai di Sragen Termahal Sejak 10 Tahun Terakhir

Sejak 2011 sampai 2021 ini atau 10 tahun terakhir, harga cabai rawit serat Rp87.000/kg. Itu tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir, di Sragen

Oleh SoloPos.com diperbarui 01 Mar 2021, 09:57 WIB
Pedagang menyiapkan paket cabai rawit merah saat Operasi Pasar Murah di Pasar Senen, Senin, Jakarta (3/2/2020). Harga cabai rawit merah dijual Rp40.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga pasar saat ini mencapai 90 ribu per kilogram. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sragen - Harga cabai rawit merah atau srat di Pasar Bunder Sragen, Jawa Tengah, mencapai Rp87.000-Rp88.000/kg per Minggu (28/2/2021). Harga cabai rawit itu naik terus sampai Rp5.000/hari.

Tingginya harga cabai rawit sret itu disebabkan terbatasnya stok barang karena banyak petani yang gagal panen saat musim penghujan.

Pedagang cabai asal Puro Asri, Karangmalang, Sragen, Sarjito, 41, menjual cabai rawit sret di harga Rp87.000/kg per Minggu pagi. Sarjito menjual cabai rawit merah dengan harga Rp82.000/kg pada Sabtu (27/2/2021). Artinya, dalam sehari harga cabai rawit serat naik sampai Rp5.000/kg.

“Naiknya harga itu setiap hari. Hari ini [Minggu] naik Rp5.000/kg. Besok masih memungkinkan naik karena barang semakin terbatas. Pasokan barang dari petani tidak mencukupi kebutuhan pasar karena banyak petani yang gagal panen,” ujar Sarjito saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Sarjito mengaku mendapatkan cabai rawit serat itu dari Mojokerto, Jawa Timur. Dia mengatakan cabai Mojokerto itu ternyata juga memasok pedagang di Solo, Ngawi, Purwodadi, dan Sragen.

Melambungnya harga cabai rawit merah itu membuat daya beli masyarakat menurun. Sarjito biasanya bisa menghabiskan 2-2,5 kuintal per hari tetapi selama harga tingi maksimal hanya bisa menghabiskan satu kuintal saja.

“Pelanggan yang biasanya beli 10 kg karena harga mahal hanya membeli 3 kg. Dengan meningkatnya harga cabai rawit sret maka harga cabai lainnya ikut naik. Cabai merah besar itu bisanya Rp22.000/kg naik menjadi Rp35.000/kg atau ada yang Rp40.000/kg. Cabai merah tampar stabil di harga tinggi Rp45.000/kg. Cabai rawit hijau Rp38.000/kg. Harga di pasar desa untuk cabai rawit sret itu bisa sampai Rp100.000/kg,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Tertinggi Sejak 2011

Harga cabai rawit merah di Depok melonjak saat musim hujan. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Sarjito mencatat sejak 2011 sampai 2021 ini atau 10 tahun terakhir harga cabai rawit serat Rp87.000/kg itu tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir. Dia mengatakan biasanya harga tertinggi di Rp80.000/kg tetapi harga sekarang cenderung mendekati angka Rp90.000/kg.

Seorang pedagang pengecer cabai rawit merah, Suparti, menjual cabai jenis sret dengan harga Rp95.000/kg. Dia menyebut harga cabai itu terus naik dari semula Rp68.000/kg menjadi Rp95.000/kg. Suparti mencari cabai rawit serat itu dengan memburu ke wilayah Karangpandan dan daerah lainnya.

Pedagang cabai asal Karanggede, Boyolali, Yuli, 44, menjual harga cabai rawit sret antara Rp87.000-Rp88.000/kg. Dia menjual ke bakul dengan harga Rp85.000/kg karena dijual lagi. Yuli menyiasati tingginya harga dengan mencampur cabai rawit sret dengan cabai rawit biasa agar harga bisa terjangkau.

“Kalau harga cabai rawit serat murni bisa di atas Rp90.000/kg. Saya bisa jual Rp87.000/kg itu terpaksa saya campur dengan cabai rawit biasa agar bisa terjangkau pembeli. Soalnya daya beli masyarakat anjlok sampai 50% karena harga tinggi itu. Biasanya saya bisa 1 ton per hari sekarang tinggal 5 kuintal per hari,” jelasnya.

Yuli mencari cabai rawit merah sampai ke Mojokerto, Tuban, Banyuwangi, dan Blitar. Dia mengatakan musim penghujan ini banyak petani cabai di Jawa Timur gagal panen sehinga barang manjadi terbatas.

“Petani di Banyuwangi itu 50% petani gagal panen sehingga tidak bisa memasok barang ke pedagang,” tuturnya.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya