Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) sejumlah saham pada Senin, (1/3/2021). Suspensi itu dilakukan karena peningkatan harga kumulatif yang sigfinikan.
Mengutip keterbukaan informasi, BEI suspensi saham PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG).
Suspensi itu dilakukan BEI seiring terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada tiga saham tersebut dan dalam rangka cooling down perlu dilakukan untuk suspensi saham.
Baca Juga
Advertisement
Penghentian sementara perdagangan saham tiga emiten itu dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Hal ini untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di tiga saham emiten tersebut.
“Para pihak yang berkepntingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham GDYR, BBHI dan BGTG Melonjak Selama Sepekan
Tiga saham antara lain GDYR, BBHI, dan BGTG cenderung menguat selama sepekan. Mengutip data RTI, saham GDYR melonjak 116,43 persen ke posisi Rp 3.030 per saham PADA periode 22-26 Februari 2021.
Saham GDYR sempat disentuh posisi tertinggi 3.400 dan terendah 1.400 per saham. Nilai transaksi harian saham GDYR mencapai Rp 22,5 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 7.857 kali.
Sementara itu, saham BBHI melambung 87,88 persen ke posisi Rp 1.550 per saham. Saham BBHI sempat berada di level tertinggi Rp 1.620 dan terendah Rp 820 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 149,3 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 29.160 kali.
Saham BGTG menguat 107,37 persen ke posisi Rp 197 per saham. Saham BGTG sempat berada di posisi tertinggi 228 dan terendah 89 per saham. Total frekuensi perdagangan 113.015 kali dengan nilai transaksi Rp 389,1 miliar.
Adapun BGTG dan BBHI ini termasuk saham emiten bank mini. Bank Ganesa (BGTG) masuk BUKU (bank umum berdasarkan kelompok usaha) 2 dengan kategori modal inti Rp 1 triliun-RP 5 triliun. Sedangkan Bank Harda Internasional (BBHI) masuk BUKU 1 dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun.
Advertisement