Liputan6.com, Jakarta - Diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil yang ditanggung pemerintah mulai berlaku 1 Maret 2021. Kebijakan itu artinya pembeli mobil baru tidak perlu membayar PPnBM.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.
Beleid ini ditetapkan pada 25 Februari 2021 oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kemudian diundangkan pada 26 Februari 2021 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lalu bagaimana gerak saham otomotif dengan kebijakan tersebut?
Baca Juga
Advertisement
Mengutip data RTI, saham PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) naik 2,63 persen ke posisi Rp 1.365 per saham. Saham IMAS dibuka naik 10 poin ke posissi 1.340 per saham.
Saham IMAS sempat berada di level tertinggi 1.415 dan terendah 1.340 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.894 kali dengan nilai transaksi Rp 65,1 miliar.
Saham ASII juga menguat 2,78 persen ke posisi Rp 5.550 per saham. Saham ASII dibuka naik 100 poin ke posisi 5.500 per saham. Saham ASII sempat berada di level tertinggi 5.600 dan terendah 5.450 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 15.811 kali dengan nilai transaksi Rp 319,8 miliar.
Saham emiten pendukung otomotif juga menguat. Saham AUTO melonjak 2,38 persen ke posisi Rp 1.075 per saham. Saham AUTO dibuka stagnan ke posisi Rp 1.050 per saham. Saham AUTO berada di level tertinggi 1.080 dan terendah 1.045 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 544 kali dengan nilai transaksi Rp 2,7 miliar.
Namun, saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) stagnan di posisi Rp 855 per saham. Saham GJTL berada di level tertinggi Rp 870 dan terendah Rp 840 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.368 kali dengan nilai transaksi Rp 5 miliar saham.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada Sesi I
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan menguat signifikan pada perdagangan saham sesi pertama, Senin (1/3/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah rilis inflasi Februari 2021.
Mengutip data RTI, IHSG naik 1,09 persen atau 68,04 poin ke posisi 6.309,83. Indeks saham LQ45 menanjak 1,78 persen ke posisi 961,57. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada sesi pertama perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.314,83 dan terendah 6.261,55. Sebanyak 292 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 154 saham melemah dan 174 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 834.059 kali dengan volume perdagangan 12,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 119,65 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.270.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,87 persen, sektor saham barang konsumsi melemah 0,30 persen dan sektor saham manufaktur turun 0,09 persen.
Sektor saham konstruksi melambung 3,86 persen, dan mencatat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham aneka industri naik 2,55 persen dan sektor saham keuangan menguat 1,96 persen.
Advertisement