Penumpang KA Turun 11,5 Persen, KRL Sumbang Andil Terbesar

Jumlah penumpang kereta api (KA) di Jawa dan Sumatera mengalami penurunan hingga 11,9 juta orang

oleh Athika Rahma diperbarui 01 Mar 2021, 15:50 WIB
Calon penumpang kereta api jarak jauh berjalan di area Stasiun Senen Jakarta, Kamis (24/12/2020). Selain Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen menjadi salah satu stasiun yang mulai ramai didatangi calon penumpang kereta api jarak jauh pada masa libur Natal 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan, jumlah penumpang kereta api (KA) di Jawa dan Sumatera mengalami penurunan hingga 11,9 juta orang atau sekitar 11,5 persen di bulan Januari 2021.

Dari jumlah tersebut, penurunan penumpang KRL memberi sumbangan terbanyak yaitu 85,28 persen atau 10,1 juta orang.

"Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Jawa non Jabodetabek masing-masing turun 10,42 persen dan 23,33 persen," demikian dikutip dari Berita Resmi Statistik, Senin (1/3/2021).

Adapun, untuk wilayah Sumatera terjadi peningkatan penumpang sebesar 6,72 persen.

Sementara, jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Januari 2021 tercatat sebanyak 4,0 juta ton atau turun 8,61 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,0 juta ton atau 76,38 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.

Penurunan jumlah barang yang diangkut kereta api terjadi di wilayah Jawa dan Sumatera masing-masing turun 0,95 persen dan 10,75 persen.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


63 Ribu Penumpang Kereta Sudah Jalani Tes GeNose

Calon penumpang kereta api saat tes COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (5/2/2021). Hasil tes tersebut kemudian menjadi dokumen syarat perjalanan para penumpang KA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI melaporkan, telah memeriksa sekitar 63 ribu penumpang kereta api jarak jauh menggunakan alat tes GeNose hingga 22 Februari 2021. Angka tersebut didapat setelah PT KAI menyebar 42 alat tes GeNose di 8 stasiun kereta api jarak jauh.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, mayoritas penumpang kereta jarak jauh lebih memilih menggunakan tes GeNose ketimbang rapid antigen, karena secara harga lebih murah dan tidak sakit saat diperiksa.

"Total sampai 22 Februari, yang masuk ada 63 ribu penumpang yang sudah gunakan GeNose. Masyarakat ada preferensi gunakan GeNose karena murah dan tidak sakit," kata Didiek di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Didiek memaparkan, sejauh ini pihaknya telah mendapati 617 kasus positif Covid-19 berkat hasil pemeriksaan GeNose, atau rata-rata 1 persen.

Dia menceritakan, alat tes GeNose mulanya digunakan oleh 1-2 ribu penumpang per hari pada masa awal implementasi di 2 stasiun. Angkanya semakin bertambah sejak pemakaiannya diperluas untuk 8 stasiun.

"Itu sekarang rata-rata 2-3 ribu penumpang yang gunakan GeNose. Kalau weekend ada sekitar 4-5 ribu orang," jelas Didiek.

Oleh karenanya, dia optimistis penggunaan alat tes GeNose bisa semakin diperluas untuk target total 44 stasiun.

"Sesuai rencana kami tiap 10 hari kita akan perluas di 5 sampai 6 stasiun. Sehingga sampai ke 44 stasiun," pungkas Didiek.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya