Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merealisasikan penyerapan crude & produk intermediate untuk diolah di kilang mencapai 7,3 persen dari target pada 2020. Ini termasuk untuk produk kilang untuk dikonsumsi yang naik sebesar 11,5 persen.
Penyerapan ini menjadi bagian upaya perusahaan demi mencapai target operasional yang telah ditetapkan, salah satunya terkait kinerja kilang. Keberhasilan Pertamina merupakan bentuk kerja keras perusahaan tersebut.
Advertisement
"Dengan capaian yang dihasilkan oleh PT KPI saya melihatnya sebagai upaya keberhasilan manajemen KPI, beserta dengan jajaran di bawahnya," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan.
Jajaran di bawah manajemen PTK KPI dinilai memahami upaya meningkatkan produksi kilang. Sehingga, capaian-capaian yang ditargetkan tercapai.
"Selain itu, dengan mulai berjalannya program-progran kilang yang sudah direncanakan seperti kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU) IV Cilacap semakin meningkatkan produksi kilang Pertamina," jelas Mamit.
Dikatakan manajemen dan jajaran tetap bisa mengoptimalkan produksi dengan tetap menjaga protokol kesehatan meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 sepanjang 2020.
"Biar bagaimanapun, kilang Pertamina sebagai aset besar Pertamina sekaligus penunjang keuangan Pertamina harus bisa lebih efisien dalam operasional mereka," ungkap dia.
Pencapaian ini, disebut sangat positif dalam mendukung ketahanan energy Indonesia, karena adanya kepastian penyediaan BBM dalam negeri.
Ketahanan Energi Nasional
PT Pertamina melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) merealisasikan target penyerapan crude & produk intermediate untuk diolah di kilang Pertamina.
Dari total pengolahan crude dan intermediate di Kilang, KPI dapat menghasilkan persentase hasil produk utama kilang yang dapat dikonsumsi masyarakat lebih tinggi hingga hampir 4 persen di atas target.
Produk Kilang Pertamina di antaranya adalah Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene, Avtur, Solar & Biosolar, Dexlite, Pertadex, Polypropylene, Paraxylene dan Benzene.
Pencapaian positif kinerja operasi arus minyak didukung dengan pencapaian efisiensi proses dalam rangka mengurangi pemakaian energi yang diperlukan untuk mengoperasikan kilang yang dinamakan Energy Intensity Index (EII) gabungan untuk seluruh kilang yang dimiliki KPI sebesar 109,56 persen di bawah target maksimal yang diijinkan sebesar 111 persen. Di mana, angka yang semakin rendah semakin baik.
Aspek kehandalan Kilang pun meningkat dari indikasi nilai Plant Availability Factor, yang merupakan indikator jaminan ketersediaan hari operasi kilang untuk pencapaian target produksi dari target di 2020 sebesar 99,12 persen meningkat menjadi 99,57 persen.
Kinerja operasi positif ini merupakan konsolidasi kinerja dari 6 Refinery Unit yang ada di Dumai, Plaju, Balongan, Cilacap Balikpapan, dan Kasim serta 1 Petrokimia Plant TPPI yang ada di Tuban dengan didukung lebih dari 5.300 pekerja Kilang yang senantiasa beroperasi 24 jam setiap hari.
Selain mengoperasikan kilang-kilang yang ada secara efisien, PT KPI juga berupaya optimal untuk mewujudkan ketahanan energi nasional di masa mendatang, dengan berkomitmen dalam melaksanakan upgrading kilang-kilang di Indonesia yang dinamakan dengan Refinery Master Development Program (RDMP).
Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk, dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM) yang akan mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak.
Advertisement