Liputan6.com, Seoul - Korea Aerospace Industries (KAI) akan memamerkan prototipe dari jet tempur KF-X pada April 2021. Jet tempur buatan Korea Selatan(Korsel) itu sudah direncanakan sejak 2015 dan telah dilirik Indonesia.
Defense Acquisition Program Administration (DAPA) berkata penampilan perdana jet tempur KF-X disebut sebagai momen bersejarah bagi Korea Selatan dan industri pesawat negara tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Setelah hanya bekerja dengan cetak biru sejauh ini, kita sekarang akan memiliki sesuatu yang bisa benar-benar kita lihat dan uji apakah apa yang kita pelajari benar-benar bisa bekerja," ujar Jung Kwang-sun, pemimpin program KF-X, seperti dilansir Yonhap, Senin (1/3/2021).
Jet tempur KF-X ini rencananya akan menggantikan armada jet F-4 dan F-5.
Beban muatan maksimum KF-X adalah 7.700 kilogram dan memiliki 10 pods untuk rudal udara-ke-udara. Jet tempur anyar ini mampu terbang dengan kecepatan 2.200 kph dengan jarak terbang 2.900 km.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Indonesia Berminat?
Jet KF-X memiliki biaya produksi 8,8 triliun won (Rp 111,8 triliun). Pabriknya berada di Sacheon.
Namun, harga pesawatnya belum diungkap. Pihak Korsel baru akan menilai harganya ketika pesawatnya masuk tahap produksi massal.
Indonesia sebetulnya berminat pada jet ini, dan menjadi partner proyek sejak 2015. Berdasarkan perjanjian, Indonesia akan menanggung 20 persen total biaya pengembangan.
Namun, Indonesia berhenti membayar setelah menginvestasi 227,2 miliar won (Rp 2,8 triliun). Masih ada sisa 600 miliar won yang harus dibayar (Rp 7,6 triliun).
Pihak Korsel berkata program bersama ini merupakan masalah kepercayaan dan kerja sama antara kedua negara. Jung berkata sedang ada diskusi untuk mencari jalan tengah dengan Indonesia.
Indonesia juga disebut sebagai klien terdepan produk-produk pertahanan dari Korsel.
Advertisement
Siap Ekspor Ratusan Jet Tempur
Jet tempur ini bukan tipe siluman, tetapi KAI tidak menutup kemungkinan untuk menambah fitur tersebut.
Targetnya akan ada 40 unit yang dikirimkan ke Angkatan Udara pada 2028, kemudian tambahan 80 unit lagi pada 2032.
Pesawat jet ini masih berwarna kuning-hijau, namun akan dicat abu-abu sebelum dipamerkan. Pada akhir 2021, KAI menargetkan memiliki tiga prototipe, dan tiga lainnya pada 2022.
Uji terbang pertama rencananya digelar 2022 dan seluruh perkembangan selesai pada 2026.
Pihak KAI sempat memprediksi mampu mengekspor 300 sampai 500 jet ke berbagai negara.
"Hal itu mempertimbangkan negara-negara yang berencana mengganti pesawat perang mereka yang mulai menua," ujar Jung.
(1 won: Rp 12)