Liputan6.com, Jakarta - Smart TV dapat melacak kebiasaan menonton penggunanya, sehingga sistem akan merekomendasikan cuplikan konten yang mungkin pengguna sukai di pustaka referensi.
Teknologi Auto Content Recognition (ACR) menjadi penyebabnya.
Saat fitur ini diaktifkan, Smart TV akan memantau kebiasaan penggunanya.
Baca Juga
Advertisement
Smart TV akan merekam bagian video, cuplikan audio, gambar statis, atau kombinasi ketiganya, dan mengunggah data itu. Demikian dijelaskan oleh panduan AdExchanger via How To Geek, yang dikutip pada Selasa (2/3/2021).
Mungkin pengguna hanya memakai Smart TV untuk bermain gim konsol atau menghubungkan PC via slot HDMI. Namun, hal ini juga masih memungkinkan sistem itu melacak karena adanya koneksi ke internet.
"Setelah data dikumpulkan, perusahaan analisis TV menyerap data ACR dan menggabungkannya dengan kumpulan data lain agar lebih akurat dan dapat digunakan," ujar AdExchanger.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Cakupan data
Dengan kata lain, data tentang apa yang pengguna lakukan di Smart TV digabungkan dengan sumber data lain.
Ini dapat mencakup riwayat penjelajahan web, riwayat pencarian, pembelian produk, dan data transaksi kartu kredit.
Data itu kemudian dapat digunakan untuk membangun profil lebih lengkap tentang pengguna dan kebiasaannya di TV untuk iklan tertarget yang sesuai profil pengguna.
Karena itu, pengguna perlu membuka pengaturan pada Smart TV dan mengecek bagian privasi. Pengguna dapat memeriksa apakah ada opsi yang diduga akan melacak kegiatan menonton.
Advertisement