Meski Tingkat Kesembuhan Tinggi, Kota Bontang Sangat Berharap Vaksin

Meski angka kesembuhan Covid-19 di Kota Bontang, Kalimantan Timur mencapai 90 persen, keberadaan vaksin sangat diharapkan.

oleh Abdul Jalil diperbarui 19 Mar 2021, 04:28 WIB
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Bontang - Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 pertanggal 1 Maret 2021 di Kota Bontang, Kalimantan Timur sebanyak 5.177 kasus positif. Dari jumlah itu, kasus meninggal sebanyak 85 kasus, dan jumlah pasien sembuh sebanyak 4.350 kasus.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bontang, Adi Permana, terdapat peningkatan jumlah angka kesembuhan mendekati 90 persen.

“Penanganan covid-19 di Kota Bontang sudah bergerak ke arah yang diharapkan. Untuk tren regional kita sudah mulai menuju grafik landai, kesembuhan meningkat dan kasus aktif sudah mulai menurun,” tutur Adi Permana, Selasa (2/3/2020).

Adi Permana menambahkan meningkatnya angka kesembuhan juga berkat dukungan masyarakat yang mematuhi peraturan pemerintah, mulai dari penggunaan masker, hingga tertibnya pelaksanaan Pemberlakuan Pembantasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Setelah Desember 2020 sampai sekarang terutama awal Februari menuju Maret, angka kesembuhan Covid-19 terus meningkat,” ujarnya.

Simak video pilihan berikut


Pelayanan Publik untuk Vaksin

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bontang, Adi Permana.

Saat ini pihaknya sedang membuat pelayanan publik untuk vaksin yang diagendakan paling lambat awal Maret mendatang. Untuk penerima vaksin akan disesuaikan dengan jumlah vaksin yang diterima dari pusat.

“Untuk sementara hanya berkisar 1.536 dosis saja, diharapkan segera terlaksana, banyak yang mau divaksin, sehingga hak imunity kekebalan komunitas cepat terbentuk. Jadi cepat selesai agar tambahan dari pusat bisa datang lagi,” ungkap Adi.

Jumlah pendaftar di pelayanan public sekitar 13 ribu orang, sehingga nanti akan menyesuaikan dengan jumlah vaksin yang datang. Adi mengungkap vaksin akan datang secara bertahap, mulai awal Maret mendatang.


Berlomba dengan Vaksin

Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Menurut Adi, saat ini solusi di depan mata untuk menghentikan covid-19 adalah vaksin, pasalnya untuk mendisiplinkan masyarakat secara ketat tetap saja akan ada kecolongan. Jika masih ada yang tidak disiplin, sebutnya, tetap saja virusnya berpindah dari orang ke orang.

“Vaksin ini diharapkan jika satu orang sudah punya kekebalan, potensinya sudah berkurang untuk dia (terkena virus). Idealnya untuk menciptakan kekebalan komunitas ya sekitar 80 persen dari target populasi, karena yang dihitung masih 18 tahun ke atas,” papar Adi.

Alokasi vaksin bagi Lansia sementara buat ibu kota provinsi, tambah Adi. Sehingga pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.


Vaksin Berfungsi Sebagai Payung

Ilustrasi vaksin corona | pexels.com/@rethaferguson

Adi mengibaratkan vaksin sebagai payung, solusi yang ada saat ini adalah pemberian vaksin.

“Jadi seperti payung, kita lihat orang yang pakai payung dan tidak pakai, orang pakai payung pasti ada terkena hujan namun tidak sebanyak orang yang tidak pakai payung sama sekali,” katanya.

Menurutnya penggunaan vaksin ini tidak menjamin seseorang tidak terinveksi covid, kalaupun terkena virus, tidak terlalu memiliki dampak seperti orang yang tidak di vaksin.

“Sama dengan penyakit lain, jika tidak divaksin maka dampaknya lebih besar dibanding divaksin,” ujarnya.

Adi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol Kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak meskipun telah divaksin.

“Mungkin kita sehat tapi bisa jadi kita jadi perantara buat orang lain, bisa dari pakaian, tangan dan lainnya, makanya walaupun telah divaksin tetap mengikuti protokol Kesehatan,” tuturnya.

Dia meminta agar masyarakat bisa membedakan antara virus dengan bakteri. Jika salah satu anggota keluarga terkena virus belum tentu yang lain ikut terdampak tergantung imunitas tubuhnya.

“Beda dengan bakteri, satu yang kena bisa kena semua, misalnya saja TB. Jadi kami harap lindungilah diri dan juga orang sekitar kita,” imbaunya.


Kuota Vaksin Tahap 2 Bontang Tidak Sesuai Usulan

Banner Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Dari 13 ribu dosis yang diusulkan pemerintah Kota Bontang, hanya 1.536 dosis atau sekira 190 vial. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, dr Bahauddin, jumlah vaksin jenis Sinovac selisih jauh dengan jumlah yang diusulkan.

“Jadi untuk sementara diperuntukkan untuk badan pelayanan publik seperti ASN, TNI, Polri, Jurnalis, dan lansia, sisanya menyusul segera,” ucapnya.

Untuk tahap vaksinasi akan dimulai awal bulan Maret di 10 titik lokasi.

“Sementara kami siapkan tempat dan teknisnya,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya