Liputan6.com, Jakarta - Mulai 1 Maret 2021, India menggencarkan vaksinasi COVID-19 yang luas dan menargetkan 300 juta orang akan divaksinasi hingga Agustus 2021 atau dalam kurun waktu 7 bulan saja.
Hal ini disampaikan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara di India (2015-2020) Prof. Tjandra Yoga Aditama. Menurutnya, capaian vaksinasi India terbilang sangat tinggi.
Advertisement
“Vaksinasi (India) sudah dimulai 16 Januari 2021, 3 hari sesudah Indonesia memulai dan sampai 28 Februari sudah divaksinasi 14,3 juta orang, jadi tinggi sekali cakupannya,” kata Tjandra.
Tjandra juga menjelaskan tiga kunci dalam mempercepat peningkatan vaksinasi yang perlu dilakukan Indonesia jika ingin seperti India.
Tiga hal untuk mempercepat atau meningkatkan vaksinasi tersebut mencakup ketersediaan vaksin, manajemen vaksinasi, dan penerimaan masyarakat.
Ketersediaan vaksin berkaitan dengan komitmen produsen. Namun, komitmen produsen ini belum tentu sejalan dengan realisasi pengadaan.
“Jadi keempat sumber vaksin harus digarap semua,” ujar Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa (2/3/2021).
Sedang, manajemen vaksinasi terdiri dari sumber daya manusia (SDM), proses distribusi yang berkaitan dengan rantai dingin, penyimpanan, dan lain-lain, serta pelaksanaan vaksinasi di fasilitas kesehatan dan tempat vaksinasi lainnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak Video Berikut Ini
Penerimaan Masyarakat
Kunci ketiga tercapainya vaksinasi yang luas adalah penerimaan masyarakat. Menurut Tjandra, penerimaan masyarakat dapat dipupuk melalui penyuluhan tentang keutamaan vaksin.
Selain itu, peran tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (toma) serta tokoh lainnya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakatnya. Tjandra juga menyebut transparansi vaksinasi sebagai hal penting guna tercapainya penerimaan masyarakat.
Sebelumnya, ia menyampaikan 3 cara India dalam menyukseskan program vaksinasi. Ketiga cara tersebut yakni:
-Selain di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, mulai 1 Maret penyuntikan vaksin COVID-19 bisa dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Sehingga masyarakat akan mudah mendapat tempat vaksinasi di dekat rumah dan lingkungannya, tanpa harus antre, mendaftar dan berbagai prosedur birokrasi lainnya.
“Tinggal langsung datang saja dengan membawa kartu identitas,” kata Tjandra.
-Vaksinasi di fasilitas pemerintah sepenuhnya gratis, di fasilitas swasta (klinik dan RS) membayar 250 rupees atau sekitar Rp 50 ribu.
“Harga tersebut berlaku walaupun di RS yang amat mewah sekalipun tanpa tambahan biaya lagi.”
-Sasaran vaksinasi mulai 1 Maret adalah petugas kesehatan dan petugas publik lini terdepan yang belum divaksinasi pada Januari-Februari, lansia di atas 60 tahun yang belum di vaksinasi pada Januari-Februari, dan semua orang dengan usia 45-59 dengan komorbid.
Advertisement