Satgas: 92 Persen Kasus Kematian Covid-19 di Jawa Timur Penderita Komorbid Diabetes

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, mayoritas kasus kematian akibat Covid-19 disumbang pasien dalam kelompok umur di atas 47 tahun dengan komorbid.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2021, 15:49 WIB
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo apresiasi Kodam III/Siliwangi yang izinkan penggunaan fasilitas milik TNI rawat pasien COVID-19 di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Senin (28/12/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencanana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyoroti kasus kematian Covid-19 dalam satu tahun terakhir. Dia menyebut, mayoritas kasus kematian akibat Covid-19 disumbang pasien dalam kelompok umur di atas 47 tahun dengan komorbid.

"85 persen mereka yang wafat ini, yang meninggal adalah kelompok usia di atas 47 tahun dengan komorbid. Dan risiko yang lebih tinggi lagi adalah mereka yang memiliki komorbid lebih dari satu," kata Doni saat memberikan sambutan dalam acara Satu Tahun Pandemi Covid-19, Selasa (2/3/2021).

Khusus di Jawa Timur, kata Doni, lebih dari 90 persen kasus kematian Covid-19 dikontribusi pasien dengan komorbid diabetes.

"Khusus di Jawa Timur angka kematian itu mencapai 92 persen adalah penderita komorbid dengan diabetes," ujar dia.

Data Senin 1 Maret 2021, total kasus positif Covid-19 nasional mencapai 1.341.314 orang. Dari total 1.341.314 kasus positif Covid-19, 36.325 di antaranya meninggal dunia dan 1.151.915 berhasil sembuh. Sementara itu, 153.074 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Angka kematian

Pekerja yang mengenakan masker melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 9.321 kasus baru pada Kamis ini. Total kasus positif Corona di Tanah Air menjadi 797.723, sembuh 659.437, dan meninggal 23.520. (merdeka.com/Imam Buhori)

Meski kasus kematian Covid-19 sudah menembus 36.325 orang, Doni menyebut angka kematian di Indonesia lebih baik dari dari sejumlah negara maju di dunia.

"Kalau kita bandingkan dengan salah satu negara di dunia di mana angka kematiannya mencapai angka tertinggi yaitu 527 ribu jiwa. Padahal negara tersebut memiliki semua kemampuan, kekuatan, sumber daya anggaran yang besar, sistem manajemen rumah sakit yang sangat baik, dokter-dokter terbaik di dunia ada di situ semua," jelas Doni.

"Tapi nyatanya, faktanya angka kematianya mencapai sekitar 20 sampai 25 persen dari angka kematian global. Artinya, teknologi kesehatan bukan salah satu cara untuk mengatasi pandemi ini," tandasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya