Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak pekerja di bidang penerbangan, termasuk pramugari yang kehilangan pekerjaan karena dampak pandemi Covid-19. Hal ini membuat banyak pramugari, dihadapkan pada kebutuhan untuk mencari pekerjaan baru untuk mencari nafkah. Hal itu juga dialami oleh Anastasia Petridou.
Dilansir dari Euronews, 1 Maret 2021, ia diberitahu pada Agustus 2020 bahwa kontraknya sebagai pramugari akan berakhir hanya dalam waktu seminggu. Berasal dari daerah Drama di Yunani utara, Anastasia dipekerjakan oleh AirX, sebuah perusahaan yang mengoperasikan penerbangan pribadi.
"Saya selalu menjadi gadis keras kepala yang bertentangan dengan keinginan ayahnya untuk menjadi pramugari," kenang Anastasia.
Baca Juga
Advertisement
Orangtuanya tidak mampu membayar pelatihan pramugari. Mereka lebih suka dia menjadi guru atau dokter, namun untungnya, studinya didanai pemerintah.
Setelah bekerja di Cyprus Airways dan Olympic Air, Anastasia pindah ke Inggris untuk bekerja di Flybe, maskapai regional terbesar di Eropa saat itu. Perusahaan tersebut kemudian mengalami masalah keuangan Anastasia diberhentikan pada September 2019. Flybe akhirnya bangkrut pada Maret 2020.
"Itu adalah pengalaman traumatis. Saya berjuang keras, mencari pekerjaan," kata Anastasia. "Saya melamar lebih dari 300 pekerjaan sebulan, di mana saja, bahkan sebagai pembersih toilet. Orang yang merekrut saya sempat bertanya 'kenapa Anda menginginkan pekerjaan ini?' Karena saya membutuhkan penghasilan," lanjutnya.
Sebelumnya, Anastasia melamar menjadi pramugari VIP untuk dua perusahaan jet pribadi. Di hari ulang tahunnya, Januari 2020, ia menerima tawaran pekerjaan dari keduanya. Dia menerima yang dari AirX, namun ia harus pindah kota untuk pekerjaan itu.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pekerjaan Paruh Waktu
Pramugari VIP tidak punya jadwal yang tetap sehingga bisa dipanggil kapan saja untuk bertugas. Ia harus siap terbang dalam waktu singkat.
"Dan kemudian terjadi lockdown. Saya telah melakukan pelatihan awal saya dan kami menunggu penerbangan dimulai. Tapi itu tidak pernah terjadi," ungkapnya. Anastasia segera diberhentikan dan karena dia masih dalam masa percobaan, dia tidak bisa menerima kompensasi apapun.
"Itu cukup sulit, saya tertekan, seluruh hidup saya membeku. Saya tidak melihat orangtua saya selama lebih dari setahun. Kakak perempuan saya ada di Jerman. Pasangan saya ada di negara lain. Saya tidak bisa pergi ke mana pun," ujar wanita yang sudah 14 tahun menjadi pramugari ini.
Setelah sempat bekerja sebagai pembersih toilet, dia akhirnya mendapatkan pekerjaan lain pada November 2020, yaitu sebagai resepsionis untuk sebuah klinik kesehatan di London. Pekerjaan itu awalnya full time itu kini menjadi paruh waktu ketika Inggris kembali menerapkan lockdown. S
ejumlah tempat usaha termasuk klinik kesehatan harus membatasi jam buka menjadi lebih singkat. Situasi itu membuat Anastasia merindukan pekerjaan lamanya dan berharap bisa bertugas lagi sebagai pramugari suatu waktu nanti.
Baca Juga
Mengeluh Gara-gara Penerbangannya ke Australia Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Influencer Dikecam Nirempati
Shibuya Tokyo Pastikan Tidak Ada Pesta Malam Tahun Baru 2025 Usai Meniadakan Perayaan Halloween
Desa Wisata Jatiluwih dan Wukirsari Sabet Gelar Best Tourism Village 2024 dari UN Tourism
Advertisement