Liputan6.com, Surabaya - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito inspeksi mendadak jalan rusak "jeglongan sewu" (seribu lubang) di Desa Watugede, Kabupaten Kediri.
"Ini tingkat kerusakannya parah. Saat proses penganggaran sudah berjalan sekitar 9 kilometer, namun ada COVID-19, dana yang ada dialokasikan untuk penanganan COVID-19," kata Dhito dikutip dari Antara, Selasa (2/3/2021).
Advertisement
Dhito sudah meminta kepada dinas terkait untuk segera akselerasi. Masih ada sekitar 1,7 kilometer jalan di daerah itu rusak berat. Saat ini, sudah sekitar 9 kilometer di sekitar jalur itu telah diperbaiki dengan beton, namun tidak ada artinya jalan yang diperbaiki sudah sekitar 9 kilometer dan masih ada yang rusak berat.
"Sekarang Maret, sekitar Juli, Agustus harusnya rapi, tidak ada cerita 'jeglongan sewu' di Kabupaten Kediri," kata dia.
Dhito menambahkan, banyak faktor yang memengaruhi jalan rusak, salah satunya karena tonase dari kendaraan. Di jalur ini sering dilewati kendaraan dengan isi pasir dari Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut). Untuk itu, ia juga segera melakukan pengecekan izin tambang pasir.
"Salah satu faktornya adalah tambang pasir, karena saat musim hujan tonase tambah berat. Ditambah lagi saat jalan meneteskan air, makanya jalan tidak karu-karuan," ucap Dhito.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ditangani Secepatnya
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri Irwan Candra mengatakan kondisi jalan raya di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, ini memang harus secepatnya mendapatkan penanganan.
Khusus di titik tersebut, kata dia, pekan depan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri segera melakukan proses lelang sehingga bisa segera dikerjakan.
"Yang ruas Plosoklaten-Gedanggsewuu, Pare pekan depan proses lelang, anggaran sekitar Rp 12 miliar," kata Irwan.
Advertisement