Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo berharap penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air sentuh pendekatan emosional. Pendekatan ini disampaikan Doni berkaca dari wabah Flu Spanyol yang melanda Indonesia pada masa Hindia-Belanda.
"Sebenarnya kita sudah punya pengalaman sekitar 100 tahun lalu Flu Spanyol. Ketika Flu Spanyol terjadi di seluruh belahan dunia, Nusantara di bawah pemerintahan Hindia-Belanda," ujar Doni saat acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi 1 Tahun COVID-19 Indonesia pada Selasa, 2 Maret 2021.
"Di Pulau Jawa dan Madura adalah daerah dengan angka kematian tertinggi. Tercatat sekitar 4 juta warga di wilayah Nusantara meninggal dunia."
Advertisement
Berdasarkan literatur yang dikumpulkan, upaya Hindia-Belanda mengatasi wabah Flu Spanyol patut disoroti. Salah satunya, pendekatan yang disisipi pesan-pesan edukasi demi mencegah penularan wabah.
"Dari catatan yang berhasil kami kumpulkan dari berbagai macam literatur, terutama dari Belanda, yakni bagaimana pendekatan Belanda saat itu. Yang semula pendekatannya adalah pendekatan medis, akhirnya berubah menjadi perubahan budaya," lanjut Doni Monardo.
"Apa yang dilakukan? Mereka menayangkan sejumlah wayang-wayang yang disisipi pesan untuk menghindari wabah. Pendekatan dengan wayang tersebut rupanya cukup efektif."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penanganan COVID-19 dengan Riset Bidang Perubahan Perilaku
Menilik contoh Hindia-Belanda menangani wabah Flu Spanyol, pendekatan penanganan COVID-19 dapat menyentuh secara emosional, tidak hanya fokus ciptakan inovasi teknologi. Harapan ini pun ditujukan kepada para periset dan Kemenristek/BRIN.
"Kemenristek/BRIN berhasil membuat 61 produk di bidang teknologi. Kami juga berharap (teknologi) bisa juga menyentuh pendekatan emosional warga negara kita, yaitu perubahan perilaku," harap Doni Monardo.
Doni pun mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala negara telah bekerja keras menggerakkan seluruh komponen, baik dari pusat sampai daerah, termasuk tingkat desa dan kelurahan. Bahkan RT dan RW untuk menangani COVID-19.
"Kita memiliki sistem pemerintahan yang cukup baik, dari pusat sampai daerah dan memiliki rantai komando yang sangat bagus. Bapak Menteri Kemenristek/BRIN juga melakukan berbagai upaya dengan meningkatkan kemampuan riset," pungkasnya.
"Kita haapkan riset tidak hanya berfokus pada upaya di bidang teknologi, tetapi juga riset dalam bidang perubahan perilaku."
Advertisement