Sebelum Gugur dalam Kontak Senjata dengan MIT, Praka Dedy Sempat Hubungi Keluarga di Pekanbaru

Seorang prajurit TNI gugur setelah kontak senjata dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Poso, Sulawesi Tenggara.

oleh M Syukur diperbarui 02 Mar 2021, 17:29 WIB
Suasana rumah orang tua Praka Dedy Irawan, prajurit TNI AD yang gugur di Poso. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang prajurit TNI Angkatan Darat, Praka Dedy Irawan, gugur dalam kontak senjata dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Poso, Sulawesi Tenggara, pada Senin, 1 Maret 2021. Dedy akan dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Pekanbaru, Riau.

Rumah orangtua Praka Dedy Irawan di kawasan Simpang Tiga Pekanbaru pada Selasa petang, 2 Maret 2021, sudah didatangi pelayat, baik itu tetangga, kerabat, ataupun rekan-rekannya dari militer.

Kakak Praka Dedy Irawan, Heru, menyebut informasi gugurnya sang adik diperoleh Senin malam kemarin. Kabar duka ini sontak membuat kaget karena pagi harinya Dedy masih menelepon keluarga di Pekanbaru.

"Masih sempat mengirim video, teleponan dengan kami," kata Heru di rumah duka.

Heru menyebut adiknya itu bertugas di Poso dan masuk dalam Satgas Tinombala. Selama ini sang adik berdinas di Jakarta setelah menjadi anggota angkatan darat.

"Sudah tiga bulan adik saya itu di sana, selama di sana sering menghubungi keluarga," kata Heru.

Heru menyebut almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, tepatnya di Taman Bahagia. Prosesi militer sudah berlangsung di Lanud Halim Perdana Kusuma.

Selanjutnya dibawa ke Lanud untuk kemudian serah terima dengan keluarga. Setibanya di rumah, sekitar 10 hingga 15 menit kemudian, jenazah akan disalatkan di sebuah masjid, nanti akan dimakamkan secara militer.

"Kemudian dimakamkan di Taman Bahagia," kata Heru.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya