Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi Covid-19 memunculkan beragam inovasi dalam dunia penerbangan. Salah satunya yang dihadirkan oleh maskapai penerbangan Uni Emirat Arab (UEA), Emirates.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, Selasa, 2 Maret 2021, Emirates kini menawarkan penumpang kelas ekonomi untuk memesan kursi kosong yang berdekatan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga jarak sosial tambahan atau hanya ruang kaki selama pandemi Covid-19.
Semua penumpang dengan pemesanan kelas ekonomi yang dikonfirmasi akan dapat membeli hingga tiga kursi bersebelahan yang kosong, sebelum menaiki penerbangan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Kursi tidak tersedia untuk dipesan sebelumnya dan hanya akan tersedia di konter check-in bandara sebelum keberangkatan penerbangan. Setiap kursi akan dikenai biaya mulai dari 55 dolar AS hingga 165 dolar AS atau setara Rp787 ribu hingga Rp2,3 juta.
Harga tersebut ditambah pajak yang berlaku, tergantung pada penerbangan. Ketersediaannya akan bervariasi, tergantung pada seberapa penuh penerbangan tersebut.
Pilihan ini telah tersedia untuk "pasangan yang ingin memiliki seluruh baris untuk diri mereka sendiri," orangtua yang bepergian dengan bayi, atau "mereka yang hanya ingin jaminan tambahan lebih banyak ruang saat bepergian selama masa pandemi," demikian menurut siaran pers dari Emirates.
Sementara, penumpang memiliki peluang berbeda untuk mendapatkan kursi kosong di samping mereka di kabin (berkat penurunan perjalanan selama pandemi). Penawaran terbaru dari Emirates membantu mereka memiliki kendali lebih atas peluang.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Maskapai Penerbangan Lain
Kemampuan untuk menjaga jarak secara sosial di dalam kabin pesawat menjadi keunggulan kompetitif bagi maskapai penerbangan selama pandemi. Awal tahun ini, Delta Air Lines mengumumkan akan melanjutkan kebijakannya untuk memblokir kursi tengah di dalam penerbangan hingga 30 April 2021.
Tahun lalu, Frontier Airlines memperkenalkan kemampuan untuk memesan kursi tengah kosong dengan biaya "lebih banyak kamar", mulai dari 39 dolar AS atau setara Rp558 ribu. Ide itu dengan cepat dibatalkan setelah mendapat reaksi keras.
"Kami menyadari kekhawatiran yang muncul bahwa kami mendapat untung dari keselamatan dan ini tidak pernah menjadi niat kami," kata CEO Frontier Barry Biffle pada saat itu. "Kami hanya ingin memberi pelanggan kami opsi untuk lebih banyak ruang."
Advertisement