Tersangka Bentrok Geng Motor di Bandung Barat Bertambah Jadi 8 Orang

Pihak kepolisian sampai saat ini sudah menetapkan delapan tersangka dalam kasus bentrokan antar geng motor di Kabupaten Bandung Barat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 03 Mar 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Bandung - Pihak kepolisian sampai saat ini sudah menetapkan delapan tersangka dalam kasus bentrokan antar geng motor yang menyebabkan seorang bernama Muhammad Rahadiansyah (20) meninggal dunia akhir pekan lalu. Dua orang pelaku lainnya masih berstatus buron.

Diketahui, insiden bentrok geng motor XTC dan Moonraker terjadi di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Desa Nyalindung, Kabupaten Bandung Barar, Minggu (28/2/2021). Akibat bentrokan itu seorang anggota Moonraker tewas dan beberapa orang terluka.

Kepala Satreskrim Polres Cimahi Ajun Komisaris Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, kedelapan anggota kelompok bermotor XTC itu sudah ditahan, termasuk pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Setelah diperiksa, hasilnya ada delapan yang ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan. Termasuk pelaku utama yang menusuk korban, sudah diamankan," kata Yohannes di Mapolres Cimahi, Selasa (2/3/2021).

Sebelumnya, pihak Satreskrim Polres Cimahi menetapkan lima tersangka. Namun setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, kedelapan orang itulah yang terbukti ikut melakukan aksi penganiayaan hingga korban meninggal dunia.

Yohannes menyebutkan, awalnya jajaran Satreskrim Polres Cimahi sempat mengamankan 15 orang. Setelah olah TKP dan penyelidikan, aksi penganiayaan berujung tewasnya MR dilakukan kedelapan orang tersebut. Mereka memiliki peran berbeda-beda.

"Perannya ada yang sebagai penusuk atau pelaku utama. Lalu ada yang menyeret korban ke motor, kemudian menganiaya korban, ada yang menyeret lalu membawa korban ke atas motor sampai korban ditemukan di Padalarang dalam kondisi meninggal dunia," ujar Yohannes.

Dalam kasus ini, Yohannes mengaku pihaknya masih memburu dua orang lainnya. Ia pun meminta kedua orang buron untuk menyerahkan diri.

"Kita masih melakukan pengembangan untuk mengamankan dua orang pelaku lainnya yang saat masih berstatus DPO," ucapnya.

Yohannes menyebutkan bahwa pemicu bentrokan dua geng motor tersebut akibat adanya kesalahpahaman setelah diawali saling berpapasan di Cirata. Saat perjalanan pulang, kelompok bermotor XTC diadang Moonraker lalu terjadi bentrok. Adapun anggota geng motor itu sudah membekali diri dengan senjata tajam.

"Untuk senjata memang mereka sudah membawa, termasuk senjata tajam pisau gesper yang dipakai menusuk korban sampai tewas," ujarnya.

Yohannes mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki apakah aksi bentrokan geng motor tersebut sudah direncanakan atau tidak oleh para tersangka.

"Kita belum sampai situ apakah sudah direncanakan atau belum. Tapi yang jelas kalau untuk senjata tajam sudah mereka persiapkan," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya