Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Artis Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa, 2 Maret 2021.
Kabar dibenarkan oleh manajernya Evi Margaretha. “Iya sudah meninggal," ujar Evi Margarhetna saat dihubungi wartawan, Selasa (2/3/2021).
Istri Teddy Syach ini memulai karier sebagai artis dan presenter. Kemudian Rina Gunawan pun beralih profesi dengan menekuni bisnis Wedding Organizer sejak 1992. Ia membangun bisnis Wedding Organizer (WO) itu pada 28 Juni 1992.
Baca Juga
Advertisement
Bisnis WO ini juga sukses dijalankan oleh Rina Gunawan. Sejumlah pernikahan para tokoh terkenal dan artis juga pernah ditangani Rina Gunawan antara lain Eko Patrio, Nico Siahaan, Bunga Citra Lestari dan Ashraff Sinclair dan lain-lain.
Pandemi COVID-19 yang terjadi telah berdampak terhadap sektor usaha termasuk bisnis WO. Rina Gunawan pun salah satu pelaku usaha yang terdampak pandemi COVID-19.
Rina Gunawan mengakui, kalau penghasilannya turun tajam dari bisnis WO karena pandemi COVID-19. Hal ini seiring ada peraturan yang ditetapkan pemerintah terkait COVID-19 dan alasan kesehatan.
"Pastinya, pastinya (ada penurunan penghasilan-red). Apalagi sekarang banyak yang menunda-nunda untuk wedding banyak sekali," ujar Rina pada 22 Januari 2021, dikutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Rina Gunawan menuturkan, mengurus pernikahan saat pandemi COVID-19 menguras tenaga dan pikiran. Konsentrasinya dibenturkan pada keinginan klien dan peraturan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Dampaknya luar biasa, apalagi untuk klien-klien Teteh (panggilan Rina Gunawan-red) banyak banget yang stres karena peraturan. Stresnya itu adalah berbagai macam peraturan harus mengikuti dari PSBB yang ada," tutur dia.
Ibu dari dua anak ini menuturkan, banyak peraturan yang harus diikuti mereka yang hendak menggelar hajatan. Tapi, peraturan tersebut berubah-ubah dan membuat penyelenggara pernikahan tak tahu harus berbuat apa.
"Awalnya 50 persen dari total gedung, terus tiba-tiba jadi 25 persen. Terus tiba-tiba akad nikah hanya 30 persen, terus tiba-tiba yang (pernikahan) malam hari jadi berubah ke jam tujuh malam," tutur dia.
Untuk menggelar pernikahan, Rina Gunawan mesti mencari solusi, memikirkan faktor kesehatan, dan pendukung lainnya. "Kasihan juga sih para vendor yang pasti pemangku hajat dan lain sebagainya. Jadi memang kita harus kerja, kinerjanya luar biasa jadi mikirin ini," ujar dia.
"Karena ada juga dari keluarga-keluarga calon pengantin yang terkena Covid. Agak lebih rumit dibanding yang sebelum-sebelumnya karena berhubungan dari kesehatan si pemangku hajat dan perubahan-perubahan PSBB yang terjadi," kata dia.
Advertisement