Liputan6.com, Jakarta - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dituntut pidana 12 tahun penjara denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Sementara menantunya, Rezky Herbiono dituntut 11 tahun penjara denda 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.
Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini Nurhadi dan Rezky menerima suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di MA.
Advertisement
Dalam kasus ini Jaksa KPK menyebut Rezky Herbiyono sempat membelikan sejumlah jam tangan mewah Nurhadi dengan uang yang diduga sebagai suap pengurusan perkara hukum.
"Diperoleh fakta bahwa terdakwa II Rezky Herbiyono sering membelikan jam tangan mewah untuk terdakwa I Nurhadi di toko milik saksi Marietta alias Tata," kata jaksa penuntut umum (JPU) KPK Wawan Yunarwanto dalam sidang pembacaan tuntutan di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa, 2 Maret 2021 malam, seperti dikutip dari Antara.
Jaksa menyebut, jam tangan mewah yang dibelikan Rezky untuk Nurhadi itu seluruhnya bernilai Rp 12,04 miliar.
Rinciannya adalah pada 12 Januari 2015 Rezky membeli jam tangan merek Richard Mille seri RM11 NTPT Rose Gold untuk keperluan Nurhadi seharga Rp 1,88 miliar.
Kedua, pada 12 Januari 2015 Rezky membeli jam tangan merek Richard Mille seri RM11 Carbon untuk keperluan Nurhadi seharga Rp 1,125 miliar.
Ketiga, pada 28 Januari 2015, Rezky membeli jam tangan merek Patek Philippe seri 5726 yang akan diberikan sebagai hadiah kepada teman Nurhadi yang merupakan hakim atau pejabat dan jam tangan Audermars Piguet seri Royal Oak Offsore Lady yang digunakan oleh istri Rezky, Rizqi Aulia Rahmi seharga Rp 829 juta.
Keempat, pada 3 Agustus 2015, Rezky membeli jam tangan merek Richard Mille seri RM11 Phantom untuk keperluan Nurhadi seharga Rp 1,95 miliar.
Kelima, pada 13 Oktober 2015, Rezky membeli jam tangan merek Richard Mille seri RM11 FM Asia Boutique untuk keperluan Nurhadi seharga Rp 1,85 miliar.
Keenam, pada 2 Desember 2015, Rezky membeli jam tangan merek Richard Mille seri RM22 untuk Nurhadi seharga Rp 2,7 miliar
Ketujuh, pada 16 Desember 2015, Rezky membeli jam tangan merek Audermars Piguet seri Royal Oak Offsore Tourbilion Rose Gold untuk Nurhadi seharga Rp 2,535 miliar.
"Terkait dengan fakta di atas, terdakwa I Nurhadi maupun terdakwa II Rezky Herbiyono membantah bahwa pembelian jam-jam tersebut bukan untuk terdakwa I namun keterangan terdakwa I dan terdakwa II tersebut nyata tidak didukung dengan bukti yang cukup sehingga keterangan terdakwa I dan terdakwa II tersebut layak dikesampingkan," tambah jaksa Wawan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dari Uang Suap Sebanyak Rp 45,726 miliar
Pembelian jam tangan mewah tersebut menurut jaksa berasal dari pemberian uang yang seluruhnya berjumlah Rp 45,726 miliar dari Hiendra Soenjoto.
Menurut Jaksa, pemberian uang itu diterima oleh Nurhadi dan Rezky dari pemilik PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto.
Pemberian suap dilakukan lantaran Hiendra meminta agar Nurhadi membantu mengurus perkata PT MIT dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
"Dan permintaan (Hiendra) tersebut dikehendaki oleh terdakwa satu (Nurhadi) dan terdakwa dua (Rezky). Oleh karena itu, dakwaan ke satu (suap) terbukti menurut hukum," kata jaksa.
Sementara dalam dakwaan kedua, Nurhadi dan Rezky diyakini menerima gratifikasi dari pihak yang berperkara di pengadilan. Penerimaan gratifikasi diterima Nurhadi dan Rezky sejak 2012 hingga 2016.
Menurut jaksa, gratifikasi yang diterima Nurhadi dan Rezky seluruhnya berjumlah Rp 37.287.000.000.
Atas dasar penerimaan suap dan gratifikasi dengan total keseluruhan Rp 83.013.955.000. Maka jaksa menuntut agar Majelis Hakim Pengadilam Tipikor Jakarta menjatuhkan pidana tambahan berupa uang pengganti kepada Nurhadi san Rezky sebesar Rp 83 miliar.
Uang pengganti ini selambat-lambatnya dibayarkan satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap. Jika dalam waktu tersebut tidak dibayarkan, maka harta bendanya akan disita dan dilelang oleh Jaksa.
"Dalam hal ini tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka dipidana penjara masing-masing selama dua tahun," ujar Jaksa.
Nurhadi dan Rezky dituntut melanggar Pasal 11 dan Pasal 12 huruf a Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Advertisement