Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 pe Gram, Simak Daftarnya

Harga emas Antam atau produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 5.000 per gram hari ini, Rabu (3/3/2021)

oleh Tira Santia diperbarui 03 Mar 2021, 09:46 WIB
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 5.000 per gram hari ini, Rabu (3/3/2021). Harga emas Antam saat ini berada di Rp 928 ribu per Gram.

Adapun harga buyback emas Antam hanya naik Rp 6.000 per gram menjadi Rp 798 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 798 ribu per gram.

Sedangkan harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.630.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.620.000.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.16 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Rincian Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 514.000

* Pecahan 1 gram Rp 928.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.796.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.669.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.415.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.775.000

* Pecahan 25 gram Rp 21.812.000

* Pecahan 50 gram Rp 43.545.000

* Pecahan 100 gram Rp 87.012.000

* Pecahan 250 gram Rp 217.265.000

* Pecahan 500 gram Rp 434.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 868.600.000

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Emas Naik Usai Dolar Tergelincir

Petugas menunjukkan imitasi emas di Unit Bisnis Logam Mulia PT. Antam di Jakarta, Kamis (7/10). Harga emas sempat mencatat rekor baru di 1.356,50 dolar AS per ons.(Antara)

Harga emas naik pada hari Selasa. Menjauh dari level terendah lebih dari delapan bulan, karena penurunan dolar dan imbal hasil Treasury AS mengangkat permintaan untuk logam safe-haven.

Dikutip dari CNBC, Rabu (3/3/2021), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1.737,62 per ounce pada 1237 a.m. ET (1737 GMT), setelah jatuh ke USD 1.706.70 di awal sesi, terendah sejak 15 Juni.

Harge emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD 1,734.40 per ounce.

"Emas melonjak mendekati tertinggi sesi karena imbal hasil dan penurunan USD," kata Tai Wong, seorang pedagang di bank investasi BMO di New York.

"Rally emas USD 30 dari posisi terendah di Asia menunjukkan bahwa investor dan spekulan jangka pendek sedang melakukan tawar-menawar dan memicu short-covering juga. Penutupan di atas USD 1.725 per ons akan dianggap oleh banyak orang sebagai hari pembalikan kunci," tambahnya.

Indeks dolar tergelincir 0,2 persen setelah mencapai hampir empat minggu tertinggi terhadap para pesaingnya. Hal ini membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Lebih lanjut mendukung harga emas, patokan imbal hasil Treasury AS turun dari level tertinggi satu tahun minggu lalu. Sementara saham AS merosot setelah kenaikan kuat pada hari Senin.

"Dilema utama saat ini untuk kenaikan emas adalah kenaikan imbal hasil Treasury AS jangka pendek," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

"Meskipun Federal Reserve AS bersikap sangat akomodatif dengan stimulus, dengan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama, dalam jangka pendek kami harus menghadapi kenaikan suku bunga jangka pendek ini," tambahnya.

Sementara emas dianggap sebagai perisai terhadap inflasi. Imbal hasil yang lebih tinggi mengancam status tersebut karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan.

Pelaku pasar terus mencermati tagihan stimulus USD 1,9 triliun, yang akan diperdebatkan di Senat AS minggu ini. Hal ini akan memepengaruhi laju harga emas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya