Gubernur BI: Ayo Belanja, Belanja, dan Belanja

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berbelanja produk UMKM

oleh Tira Santia diperbarui 03 Mar 2021, 10:28 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk belanja produk UMKM. Belanja ini khususnya di NTB baik jajaran Menteri, pimpinan Eselon 1 dan 2 serta pegawai Bank Indonesia.

Instruksi ini dilakukan untuk turut mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata.

“Akhirnya ini Gubernur BI dengan sengaja hari ini langsung meminta ayo belanja, belanja, belanja. Pak Menko terima kasih nanti setelah ini harus belanja Pak Teten, Pak Sandiaga Uno, Pak Joni Pak Gubernur NTB ayo belanja-belanja UMKM,” kata Perry dalam Pembukaan KKI 2021, Eksotisme Lombok, Rabu (3/3/2021).

Untuk mempermudah belanja produk UMKM, Bank Indonesia menciptakan kemudahan melalui QR Indonesia Standar (QRIS) dan e-catalog. Sehingga berbagai pihak baik dari Kementerian/Lembaga bisa dengan mudah berbelanja produk UMKM.

 “Begitu mudah dengan QRIS dan e-katalog, dengan e-catalog mari kita dengan juga Eselon 1 dan 2 Kami juga perintahkan para pimpinan dan pegawai  belanja-belanja UMKM para perbankan ayo belanja belanja ibu-ibu ayo belanja untuk mensukseskan UMKM ini,” ajaknya.

Dirinya menjamin produk-produk UMKM yang diunggah di platform digital melalui e-catalog itu kualitasnya baik. Ini lantaran sudah melalui kurasi dari Dekranas maupun Dekranasda, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kualitasnya.

“Sebagai arahan dari Pak Menko juga, kami mengunggah dengan platform digital kami sudah lakukan E-catalog. E-catalog baik produknya UMKM Bank Indonesia maupun juga dari Pemda yang sudah kami dan kurator bersama dekranas maupun dekranasda,” katanya.

“Kami juga ajak  bahwa belanja UMKM begitu mudahnya ada QR Indonesia Standar dan E-catalog tinggal sentuh dan kemudian bisa kita lakukan. Mari kita terus kuatkan Sinergi ini agar betul-betul gernas BBI dan bangga berwisata di Indonesia terus kita lakukan,” pungkasnya.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menko Luhut Sindir Pejabat Negara Ogah Gunakan Produk Dalam Negeri

Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hadir secara virtual untuk menjadi keynote speaker dalam Platform Virtual The 9th Indonesia EBTKE CONEX 2020.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih banyak pejabat negara yang enggan menggunakan produk-produk dalam negeri.

Hal ini tentunya tidak sejalan dengan kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk mendukung pelaku UMKM.

"Tapi masih banyak pejabat-pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada, harus menggunakan produk-produk dalam negeri," ungkap Luhut dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I bertema Eksotisme Lombok secara virtual, Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Padahal sejak tahun lalu, pemerintah telah meminta para pejabat publik untuk membeli produk buatan dalam negeri. Apalagi produk UMKM sudah banyak yang sudah masuk dalam Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah (LKPP).

"Sepanjang itu dibuat di dalam negeri dan itu sudah masuk dalam program LKPP," kata Luhut.

Luhut melanjutkan Indonesia merupakan negara yang kaya dan hebat. bahkan belanja barang dan belanja modal mencapai Rp 1.200 triliun.

"Kita terkadang tidak melihat Indonesia itu sangat kaya, sangat hebat. Kita memiliki belanja barang, belanja modal mungkin lebih dari Rp 1.200 triliun," kata dia.

Kata Luhut, bila setengah dari anggaran tersebut digunakan untuk membeli produk dari UMKM, maka akan tercipta jutaan lapangan pekerjaan.

"Kalau angka ini setengahnya saja kita belikan produk-produk dalam negeri, itu sudah membuat jutaan lapangan kerja dan kehebatan kita," kata Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya