Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah negara bagian Hawaii, Amerika Serikat (AS) sedang menyusun aturan baru bagi para pendaki gunung. Pendaki yang tersesat karena mengabaikan rambu-rambu keselamatan wajib mengganti biaya penyelamatan. Aturan tersebut baru saja diusulkan oleh anggota parlemen Hawaii.
Di Hawaii, antusiasme para pendaki memang cukup tinggi, termasuk di masa pandemi ini. Sayangnya, para pendaki dinilai sering mengalami masalah di pulau-pulau yang mereka kunjungi dan berakibat pada penyelamatan yang berbahaya, serta memakan biaya yang mahal.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Travel and Leisure, 2 Maret 2021, rencananya aturan tersebut akan diberlakukan bagi para pendaki yang diketahui melanggar rambu-rambu keselamatan. Misalnya, mereka dilarang menerobos jalur yang tidak boleh dilewati, memasuki properti pribadi yang sudah ditandai, hingga mengabaikan tanda di jalur-jalur pendakian yang memang ditutup.
Jika para pendaki terbukti melanggar, mereka akan dikenakan tuduhan pelanggaran ringan dan diharuskan untuk mengganti biaya penyelamatan. Anggota parlemen sedang mempertimbangkan undang-undang SB 700, yang telah direvisi untuk memungkinkan tim penyelamat lokal bisa meminta pendaki mengganti biaya yang terkait dengan penyelamatan mereka.
"Kami memiliki ekosistem yang unik, karena kami memiliki banyak sekali bahaya alam," ujar Senator Hawaii J. Kalani English, pada CNN.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan untuk Menakut-nakuti
Menurut English, aturan ini diharapkan bisa memberikan keselamatan yang lebih bagi pendaki dan mengurangi kasus pendaki tersesat di Hawaii. Seperti dilaporkan Hawaii News Now, pada Februari lalu seorang wisatawan asal California tewas tersapu ke laut, setelah banjir bandang di Hana karena mengabaikan rambu keselamatan.
"Jangan pernah menyeberang atau berenang di sungai atau kolam saat awan gelap menyelimuti pegunungan. Banjir bandang masih dapat terjadi, bahkan saat cerah karena awan hujan di ketinggian," tulis pengumuman Departemen Pemadam Kebakaran Maui.
Meski begitu, English berharap aturan ini dibuat bukanlah untuk menakut-nakuti pendaki yang ingin menikmati keindahan Hawaii. Ia pun berharap para pendaki dapat lebih mengutamakan keselamatannya sendiri.
"Kami ingin mereka berkunjung, kami juga ingin mereka menikmatinya, kami juga ingin mereka bisa selamat dan kembali dengan bercerita ke orang lain tentang momen menakjubkan yang mereka dapatkan saat mendaki di Hawaii," tutup English.
Baca Juga
Pangeran George Diyakini Tak Boleh Terbang Bersama Pangeran William dan Kate Middleton Setahun Lagi
Turis Amerika Iseng Garuk Nama di Gerbang Kuil Jepang, Berujung Ditangkap Polisi dan Repotkan Kedutaan Besar
Mengeluh Gara-gara Penerbangannya ke Australia Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Influencer Dikecam Nirempati
Advertisement