Erick Thohir: Sarinah akan Bawa Produk Lokal ke Dunia

Sarinah sudah menjalin kemitraan dengan Dufry, rantai duty-fee terbesar dengan 420 lokasi di dunia.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Mar 2021, 20:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi patung dan relief bersejarah di Gedung Sarinah (dok: KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah terbuka bekerja sama dengan swasta untuk mengembangkan berbagai proyek. Salah satunya adalah kolaborasi Sarinah dengan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mempromosikan produk lokal.

Nantinya, Sarinah yang menjalin kerja sama dengan ritel duty-free, Dufry, ini akan membantu menjual produk merek lokal di pasar dunia.

"Sarinah sudah menjalin kemitraan dengan Dufry, rantai duty-fee terbesar dengan 420 lokasi di dunia, untuk menjual produk merek lokal Indonesia tertentu di outlet mereka secara global," kata Erick dalam MNC Group Investor Forum 2021 pada Rabu (3/3/2021).

Sarinah, kata Erick, tidak hanya membangun proses bisnis baru, tapi juga meningkatkan bisnis dan memperkuat ekosistem untuk produk lokal dan industri kreatif di Indonesia.

"Ini hanya awal dari kelahiran kembali Sarinah," tuturnya.

Selain Sarinah, proyek transformasi lain BUMN melalui kerja sama dengan pihak swasta yaitu pengembangan industri baterai kendaraan listrik, kawasan industri Batang, Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI), dan zona ekonomi khusus Sanur.

"Kami bersemangat untuk sinergi potensial ini antara pemerintah, BUMN, serta investor lokal dan global," ungkap Erick.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Erick Thohir Minta Sarinah Bawa 10 Produk UMKM Menduia

Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi patung dan relief bersejarah di Gedung Sarinah (dok: KBUMN)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerjasama antara PT Sarinah (Persero) bersama, Dufry dan grup industrilis Omega Mexico di KBRI Mexico City.

Dufry merupakan perusahaan terkemuka di bidang travel retail dengan lebih dari 2400 gerai di 400 lokasi didunia.

Erick Thohir berharap, dengan kerjasama ini, Sarinah juga dapat menitikberatkan pada kurasi dan seleksi produk UMKM dan Nusantara yang premium, kualitas dunia serta yang sesuai dengan minat dan selera pasar kategori produk-produk duty-free dunia.

Selain itu, kata Erick Thohir, Sarinah yang akan masuk ke liga pasar retail dan duty-free internasional juga perlu meningkatkan kapasitas baik kelembagaan maupun SDM melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen retail dunia dari Dufry.

"Untuk tahap pertama saya targetkan setidaknya ada 10 produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerjasama ini dan nantinya diharapkan semakin terbuka lagi peluang produk lokal dan UMKM go global," ucap Erick Thohir, Senin (9/11/2020).

Prakarsa ini merupakan salah satu langkah strategis Sarinah bertransformasi dan berekspansi ke pasar global. Dengan menggandeng mitra strategis seperti Dufry dan Omega grup, maka gerbang pasar riil dunia khususnya di sektor ritel dan travel maupun leisure memberi peluang kepada produk UMKM masuk ke liga utama pemain dan pebisnis dunia.

MOU ini secara garis besar merumuskan beberapa peluang bisnis yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan yang paling strategis adalah Sarinah sebagai satu-satunya BUMN retail dalam klaster pariwisata dan pendukung merintis pasar internasional dalam kerangka perdagangan multilateral.

Bagaimanapun, Sarinah harus selalu membawa kepentingan nasional dan nation brand di manca negara. Model kerjasama seperti ini diarahkan untuk mewujudkan identitas bangsa yang kaya keberagaman ini melalui showcase atau memamerkan secara permanen dipasar-pasar retail premium dunia.

Beberapa manfaat lain yang tertuang dalam Nota Kesepahamam ini adalah tersedianya Indonesian Corner dan House of Indonesia di berbagai gerai dan pusat perbelanjaan yang merupakan jejaring Dufry di dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya